PENGARUH EDUKASI TENTANG PERAWATAN MANDIRI DI RUMAH TERHADAP KEMAMPUAN DALAM MELAKUKAN PERAWATAN MANDIRI PASIEN COVID-19 DI KOTA MAKASSAR

Latar belakang: Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh jenis coronavirus baru yaitu SARS-CoV-2. Pada tanggal 11 Maret 2020 WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemic. Sejak Desember 2019, angka terkonfirmasi positif Covid-19 terus meningkat. Di Indonesia, Pada tanggal 17 Januari 2021 terdapat 917.015 kasus dengan korban meninggal sebanyak 2,8% dari total kasus terkonfirmasi. Sulawesi Selatan sebanyak 4,5% dari total kasus terkonfirmasi di Indonesia atau 41.697 orang dan Kota Makassar merupakan lokasi dengan kasus konfirmasi positif terbanyak di Sulsel yaitu 20.674 orang. Keadaan tersebut, sehingga pemerintah menistruksikan masyarakat untuk malakukan isolasi mandiri. Maka dari itu, masyarakat perlu memahami cara melakukan perawatan mandiri saat isolasi mandiri.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi tentang perawatan mandiri di rumah terhadap kemampuan dalam melakukan perawatan mandiri pasien Covid-19 di Kota Makassar.
Metode: Menggunakan metode penelitian Pre Eksperimental dengan teknik yang digunakan adalah One Group Pre Test-Post Design. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner pertanyaan untuk menilai pengetahuan dan kemampuan. Sampel pada penelitian ini berjumlah 39 responden pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri dirumah.
Hasil: Rata-rata nilai kemampuan sebelum diberikan edukasi yaitu sebesar 26.13 dengan SD sebesar 4,2 dan nilai rata-rata sesudah diberikan edukasi meningkat menjadi 30,46 dengan SD sebesar 2,92 hal tersebut menunjukan adanya perbedaan rata-rata nilai kemampuan sebelum dan sesudah diberikan edukasi tentang perawatan mandiri Covid-19 yang juga ditunjukkan dengan P Value = 0,000.
Kesimpulan dan Saran: Disimpulkan bahwa edukasi tentang perawatan mandiri di rumah yang diberikan secara online dengan media video dan poster memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan perawatan mandiri pasien Covid-19 di Kota Makassar. Sehingga pemberi pelayanan kesehatan dapat memberikan edukasi tersebut kepada masyarakat agar dapat mencegah penyebaran Covid-19.