Gambaran Kualitas Hidup Profesional Perawat Jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Provinsi Sulawesi Selatan

Latar Belakang: Kualitas hidup profesional mencakup aspek positif dan negatif yang dirasakan oleh seorang penolong profesional dari pekerjaannya. Kasus meninggalnya pasien ODGJ di RSKD Dadi, yang melibatkan dua perawat sebagai tersangka, menyoroti tekanan kerja ekstrem dan dampaknya terhadap kesejahteraan perawat (Kompas.com, 2024, Oktober 22). Peristiwa ini tidak hanya membawa konsekuensi hukum, tetapi juga mempengaruhi psikologis dan profesionalisme perawat, yang berdampak pada kualitas hidup mereka di tempat kerja. Dalam hal ini, aspek seperti compassion satisfaction, burnout, dan secondary traumatic stress menjadi perhatian utama.
Tujuan: Untuk mengetahui gambaran kualitas hidup profesional perawat jiwa di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi provnsi Sulawesi Selatan.
Metode: Desain penelitian ini merupakan penelitian kuanitatif deskriptif dengan metode survei. Sampel penelitian sebanyak 103 responden perawat jiwa (purvposiv sampling) dari 139 polulasi perawat jiwa. Data dikumpulkan dengan menggunakan Profesional Quality of life-5.
Hasil: Berdasarkan tingkat kualitas hidup profesional compassion satisfaction (CS) berada pada tingkat sedang (63,1%). Sementara burnout (BO) (66%) dan secondary traumatic stress (51,5%) mayoritas berada pada tingkat rendah.
Kesimpulan dan Saran: Gambaran kualitas hidup profesional mayoritas perawat di RSKD Dadi Provinsi Sulawesi Selatan memiliki compassion satisfaction (CS) tingkat sedang, serta burnout (BO) dan secondary traumatic stress (STS) tingkat rendah. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan penelitian ini dapat menjadi dasar untuk mengembangkan teori yang lebih komprehensif.