ANALISIS POTENSI LIKUIFAKSI PADA PANAS BUMI BORA MENGGUNAKAN MIKROZONASI GROUND SHEAR STRAIN DAN AKUIFER BAWAH PERMUKAAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber energi panas bumi, dengan potensi mencapai 40% cadangan panas bumi dunia. Dalam rangka memenuhi kebutuhan energi yang terus meningkat, pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tengah berupaya mengembangkan potensi panas bumi di daerah Bora-Palu yang memiliki cadangan terduga sebesar 93 MWe. Namun, daerah ini berada di dekat Sesar Palu Koro yang masih aktif dengan pergerakan mencapai 6,3 cm/tahun sehingga berpotensi mengalami bencana gempa bumi dan likuifaksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi likuifaksi pada daerah panas bumi Bora saat terjadi gempa bumi dengan menganalisis hasil Ground Shear Strain dan sebaran akuifer bawah permukaan. Metode yang digunakan adalah mikrotremor HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) untuk mendapatkan parameter frekuensi dominan, faktor amplifikasi, dan ground shear strain yang mengindikasikan potensi likuifaksi. Pengukuran dilakukan di 25 titik di area WKP Bora dengan durasi 60 menit per titik. Hasil penelitian menunjukkan titik-titik yang berpotensi mengalami likuifaksi seperti GTB_21, GTB_16, GTB_22, GTB_13, dan GTB_02 yang ditandai dengan adanya rekahan tanah, dampak pada bangunan, dan munculnya air permukaan setelah gempa Palu 2018. Sebaran titik dengan potensi likuifaksi tinggi memiliki nilai ground shear strain 0,00432 - 0,00648. Kemudian, dilakukan Pembobotan untuk penarikan kesimpulan pada Eksploitasi panas bumi Bora. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peluang terjadinya likuifaksi cukup besar di WKP Bora. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi pemerintah setempat dalam upaya mitigasi bencana kerentanan tanah kedepannya.

Kata Kunci: Mikrotremor, HVSR, Ground Shear Strain, Akuifer