Studi Pengembangan Usaha Abon Jamur di Kota Makassar (Kasus Usaha Abor di Kecamatan Tamalanrea Indah, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan)

NURILMI. Studi Pengembangan Usaha Abon Jamur di Kota Makassar (Kasus Usaha Abor di Kecamatan Tamalanrea Indah, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan). Pembimbing: RUSLI M. RUKKA dan ACHMAD AMIRUDDIN

Jamur tiram memiliki banyak manfaat terutama untuk kesehatan karena mengandung protein dengan 9 macam asam amino, lemak yang terdiri dari 72% lemak tak jenuh, vitamin C dan D, karbohidrat, mineral K, P, Na, Ca, Mg, Zn Fe, Mn, Co, dan Pb. Selain itu, jamur juga memiliki efek imunomodulator sehingga berpotensi mampu menekan penyebaran virus Covid-19, antitumor, antikolesterol, antioksidan, antikanker, antidiabetes, anti artritis, antibakteri, antivirus, dan baik untuk mata seta dikenal memiliki rasa yang mirip dengan daging ayam, sehingga memiliki banyak peminat. Tetapi, dikarenakan jamur tiram segar mengandung 86,6% air sehingga daya simpan jamur tiram sangat singkat, maka diperlukan pengolahan untuk memperpanjang daya simpan jamur tiram setelah dipanen. Hal tersebut menjadi salah satu alasan Usaha Abor dalam membuat produk olahan jamur tiram berupa abon jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum situasi dan kondisi usaha serta merumuskan strategi yang dapat dilakukan untuk pengembangan usaha. Penelitian ini berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, dan menggunakan metode Analisis Perancangan dan Pengembangan Agrosistem (APPAS). Hasil penelitian menunjukkan tindakan-tindakan yang perlu diambil untuk pengembangan usaha abor, yaitu mengadakan peralatan yang memadai, berupa mesin press abon dan penghalus daging, menambahkan bahan lain yang relevan pada produk untuk menambah bobot, mengadakan standard operating procedures kerja, dan bermitra dengan petani jamur.