Analisis Ketersediaan Ruang Terbuka Hijau Terhadap Penyerapan Beban Emisi CO2 Pada Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar

Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu pertumbuhan penduduk terus bertambah dan ilmu pengetahuan terus berkembang. Perkembangan ini membuat industri-industri semakin mengembangkan produk-produk mereka salah satunya yaitu alat transportasi. Kota Makasaar sebagai kota metropolitan yang menjadi pusat segala kegiatan tentunya tidak lepas dari aktivitas transportasi. Seperti yang diketahui bahwa transportasi sebagai penyumbang terbanyak pencemar di udara yaitu sebesar 60% dengan jenis beban emisi yang dikeluarkan yaitu CO2. Jalan Metro Tanjung Bunga merupakan salah satu jalan arteri primer di Kota Makassar yang menghubungkan antara Kabupaten Gowa dan Kota Makassar dengan aktifitas lalu lintas cukup padat, oleh karena itu diperlukan penelitian tentang kemampuan penyerapan emisi CO2 oleh vegetasi pada jalan ini. Tujuan dari penelitian secara umum yaitu untuk mengevaluasi ketersediaan ruang terbuka hijau di Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar terhadap penyerapan emisi CO2 yang dihasilkan dari kendaraa bermotor yang mellintas pada jalan tersebut. Metode. Untuk mengetahui penyerapan emisi CO2 terlebih dahulu dilakukan survei pendahuluan untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian kemudian membagi lokasi penelitian menjadi 7 segmen. Untuk mengetahui besarnya beban emisi dilakukan analisis dengan menggunakan pendekatan konsumsi BBM, nilai faktor emisi, koefisien konsumsi BBM, dan volume kendaraan yang merujuk pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.12 Tahun 2010. Selanjutnya dilakukan analisis kemampuan penyerapan menggunakan 2 metode yaitu metode per jenis vegetasi dan per luas tajuk. Hasil. Total beban emisi yang dihasilkan dari 7 segmen yang ada pada Jalan Metro Tanjung Bunga Kota Makassar yaitu sebesar 2037,95 kg/jam dengan total daya serap sebesar 1807,51 kg/jam, nilai efisiensi yaitu sebesar -230,44 kg/jam atau masih tersisa sebanyak 230,44 kg/jam emisi yang belum terserap oleh vegetasi pada jalan ini, sehingga efektifitas penyerapannya juga masih kurang dari 100% atau hanya sebesar 88,69%. Kesimpulan. Masih membutuhkan ruang terbuka hijau sebesar 1,77 ha dengan jumlah vegetasi sebanyak 130 yang tersebar ke dalam 7 segmen.