HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERKAIT PEMBERIAN ASI DAN MP-ASI DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BADUTA USIA 6-23 BULAN DI KELURAHAN BENTENG SOMBAOPU KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA TAHUN 2024 = THE RELATIONSHIP BETWEEN KNOWLEDGE LEVEL AND MOTHERS MANNER REGARDING BREASTFEEDING AND COMPLEMENTARY FEEDING WITH THE INCIDENCE OF STUNTING IN TODDLERS AGED 6-23 MONTHS IN BENTENG SOMBAOPU VILLAGE, BAROMBONG DISTRICT, GOWA REGENCY IN 2024

NABILAH ATHAYA ALAMSYAH. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Ibu Terkait Pemberian ASI dan MP-ASI dengan Kejadian Stunting pada Baduta Usia 6-23 Bulan di Kelurahan Benteng Sombaopu Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Tahun 2024 (dibimbing oleh Veni Hadju dan Abd. Razak Thaha).
Latar Belakang. Stunting merupakan istilah dari badan kerdil atau pendek, dimana anak usia dibawah 5 tahun mengalami kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang terjadi selama masa periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yaitu dari janin hingga anak berusia 24 bulan. Anak dikatakan stunting jika hasil pengukuran antropometri dari panjang atau tinggi badan per usianya di bawah -2 SD. Di Sulawesi Selatan, menurut informasi dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, sekitar 27,2% anak mengalami stunting. Kabupaten Gowa menempati peringkat kelima dengan tingkat prevalensi stunting mencapai 33%. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu terkait pemberian ASI dan MP-ASI dengan kejadian stunting pada baduta. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 57 baduta yang ditentukan menggunakan Total Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah kuisioner penelitian, stadiometer, and length board. Pengolahan data dilakukan dengan analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil. Presentase baduta stunting diketahui sebesar 35,1%. Tingkat pengetahuan ibu terkait pemberian ASI menunjukkan persentase sebesar 38,6% dimana masih tergolong rendah, sedangkan tingkat pengetahuan ibu terkait MP-ASI, serta sikap ibu terkait pemberian ASI dan MP-ASI, menunjukkan persentase yang relative tinggi. Adapun hasil uji statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu terkait pemberian ASI dengan kejadian stunting (p-value=0,000), pengetahuan ibu terkait pemberian MP-ASI dengan kejadian stunting (p-value=0,000), sikap ibu terkait pemberian ASI dengan kejadian stunting (p-value=0,000), sikap ibu terkait MP-ASI dengan kejadian stunting (p-value=0,000). Kesimpulan. Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan ibu terkait pemberian ASI, pengetahuan ibu terkait pemberian MPASI, sikap ibu terkait pemberian ASI, dan sikap ibu terkait pemberian MP-ASI. Dengan itu, dalam pencegahan stunting sangat penting memperhatikan pemenuhan zat gizi dan pemberian ASI secara ekslusif didukung dengan pengetahuan dan sikap ibu yang baik dalam proses tumbuh kembang anak.

Keywords : Stunting, Tingkat Pengetahuan, Sikap, ASI, MP-ASI.