KETERKAITAN SEDIMEN DENGAN KERAPATAN LAMUN DI PULAU SALISSINGAN, KABUPATEN MAMUJU = Relationship between Sediment and Seagrass Density in Salissingan Island, Mamuju Regency


Fadhil, Muhammad (2024) KETERKAITAN SEDIMEN DENGAN KERAPATAN LAMUN DI PULAU SALISSINGAN, KABUPATEN MAMUJU = Relationship between Sediment and Seagrass Density in Salissingan Island, Mamuju Regency. Skripsi thesis, Universitas Hasqanuddin.

[thumbnail of Cover] Image (Cover)
L011181511_skripsi_04-01-2024 cover1.png

Download (245kB)
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
L011181511_skripsi_04-01-2024 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
L011181511_skripsi_04-01-2024 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
L011181511_skripsi_04-01-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 1 January 2026.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

ABSTRAK Muhammad Fadhil. L011 18 1511. “Keterkaitan Sedimen dengan Kerapatan Lamun di Pulau Salissingan, Kabupaten Mamuju”. Dibimbing oleh Mahatma sebagai Pembimbing Utama dan Yayu Anugrah La Nafie sebagai Pembimbing Anggota. Padang lamun merupakan ekosistem pesisir yang ditumbuhi berbagai jenis lamun sebagai vegetasi yang dominan. Lamun merupakan tumbuhan tahunan yang dinamika alaminya tidak secepat yang terjadi pada makroalga. Beberapa faktor yang mempengaruhi kerapatan jenis lamun diantaranya adalah kedalaman, kecerahan dan tipe substrat. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengukur ukuran butir dan bahan organik total pada sedimen di Pulau Salissingan, mengukur kerapatan lamun dan membandingkan antar stasiun serta menganalisis keterkaitan antara sedimen dengan kerapatan lamun di Pulau Salissingan. Transek garis ditarik secara tegak lurus garis pantai sejauh 100 m. Sampel lamun diambil dengan meletakkan transek kuadran (50x50 cm2) dengan jarak antar kuadran 10 m. Pengambilan sampel substrat dilakukan dengan cara mengambil sampel substrat sebanyak ±250 gram dan dimasukkan ke dalam plastik sampel. Parameter lingkungan yang diukur yaitu suhu, salinitas, pH, arus, kekeruhan, dan bahan organik total. Hasil menunjukkan jenis substrat pada stasiun 1, 2, 3, dan 4 yaitu 0,458 mm (pasir sedang), 0,483 mm (pasir kasar), 0,402 mm (pasir sedang) dan 0,985 mm (pasir kasar) (secara berturut-turut). Terdapat empat jenis lamun di pulau Salissingan yaitu Halophila ovalis, Halodule uninervis, Cymodocea rotundata, dan Thalassia hemprichii. Kerapatan tertinggi dari total lamun ditemukan pada stasiun 3 (541 tegakan/m2) diikuti oleh stasiun 1 (394 tegakan/m2) stasiun 2 (215 ind/m2). Korelasi sederhana antara ukuran butir sedimen dengan kerapatan lamun menunjukkan korelasi yang lemah ( R = 0,325) (sedangkan untuk tutupan lamun menunjukkan korelasi yang sangat lemah (R = 0,1034).. Hal ini kemungkinan dapat disebabkan oleh adanya faktor lain seperti aktivitas antropogenik di beberapa stasiun penelitian.

Kata kunci : Sedimen, Lamun, Korelasi Sederhana, Pulau Salissingan

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Sediment, Seagrass, Correlation, Salissingan Island
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions (Program Studi): Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan > Ilmu Kelautan
Depositing User: Nasyir Nompo
Date Deposited: 02 Jul 2024 03:05
Last Modified: 02 Jul 2024 03:05
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/34998

Actions (login required)

View Item
View Item