Gambaran Regulasi Emosi Anak dengan Kecenderungan Oppositional Defiant Disorder (Sebuah Studi Observasional Pada Setting Sekolah) = An Overview of Children's Emotional Regulation with Oppositional Defiant Disorder Tendencies (An Observational Study in School Settings)

Anak usia sekolah berada pada masa kanak-kanak pertengahan atau akhir dan merupakan masa aktif perkembangan emosi dan sosialnya (Papalia, Olds & Feldman, 2001), sehingga mereka diharapkan dapat mengontrol emosi, mengekspresikan emosinya dengan tepat dan dapat menjalin interaksi yang baik dengan orang lain di lingkungannya. Namun faktanya, masalah perilaku merupakan masalah yang paling sering terjadi pada anak usia sekolah. Jika dibiarkan terjadi begitu saja dan tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka hal tersebut dapat menjadi masalah yang serius pada anak. Oppositional Defiant Disorder (ODD) merupakan salah satu gangguan perilaku yang dapat terjadi pada anak usia sekolah. Saat ini belum diketahui secara pasti faktor yang melatarbelakangi munculnya ODD, namun beberapa penelitian belakangan ini menemukan hubungan antara ODD dan regulasi emosi. Ketidakmampuan melakukan regulasi emosi dianggap sebagai prediktor terhadap munculnya gejala ODD.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif yang bertujuan untuk memberikan gambaran regulasi emosi anak dengan kecenderungan ODD. Observasi dilaksanakan selama 12 hari di sekolah untuk mendapatkan gambaran regulasi emosi anak pada setting sekolah. Teknik pengolahan data pada penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif. Penelitian ini melibatkan 3 subjek dengan kriteria berusia 11-12 tahun dan menunjukkan adanya kecenderungan ODD di sekolah, tempat bermain, dan rumah. Kecenderungan ODD pada ketiga subjek didapatkan berdasarkan hasil pengisian skala ODD (Wahyuni, 2018) oleh ibu, guru, dan teman sebaya ketiga subjek. Hasil penelitian mengungkap bahwa regulasi emosi terdiri dari empat faktor, yaitu strategies to emotion regulation (strategies), engaging in goal directed behavior (goals), control emotional response (impulse), dan acceptance of emotional response (acceptance). Adapun temuan strategies, yaitu (1) perilaku membalas; (2) berkata kasar; (3) memukul; (4) menentang; (5) menyalahkan orang lain; (6) mengabaikan; (7) tidak mengakui kesalahan. Temuan goals, yaitu (1) mengeluh; (2) berbuat curang; (3) mengganggu teman yang sedang mengerjakan tugas. Temuan impulse, yaitu (1) ekspresi emosi senang dalam bentuk perilaku agresif; (2) ekspresi emosi marah dalam bentuk perilaku agresif. Adapun temuan acceptance, yaitu (1) penolakan; (2) penerimaan; (3) keterpaksaan.

Keywords : Regulasi Emosi, Kecenderungan Oppositional Defiant Disorder, Anak Usia Sekolah, Penyelesaian Skripsi