PENGARUH VARIASI PANJANG THROAT DAN SUDUT INLET DUCT TERHADAP KINERJA YANG DIHASILKAN PADA TURBIN HIDROKINETIK

Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah
penduduk di dunia. Produksi energi listrik saat ini masih didominasi dengan energi
fosil, seperti PLTU dan PLTG, dikarenakan ketersediaannya yang terbatas maka
dibutuhkan diversifikasi energi, salah satunya energi air. Hampir semua kota besar
memiliki sungai di dekatnya yang dimana terdapat energi kinetik yang dapat
diekstraksi energinya dengan alat yang bernama Turbin Hidrokinetik (THK).
Turbin Hidrokinetik (THK) adalah perangkat yang dirancang untuk mengekstrak
daya dari arus pasang surut atau air sungai dengan prinsip sama seperti turbin angin,
namun dalam pengembangan THK terdapat permasalahan yaitu kecepatan sungai
yang relatif rendah dan berubah-ubah. Hal tersebut dapat diatasi dengan melakukan
modifikasi dari bentuk THK dengan menambahkan throat dan inlet duct. Pada
penelitian ini, dilakukan Analisa mengenai pengaruh panjang throat terhadap
kinerja yang dihasilkan dengan panjang short (138 mm), medium (175 mm), dan
long (212 mm). Hasil yang optimal dari analisa panjang throat akan digunakan
untuk pengambilan data inlet duct. Dengan menggunakan throat optimal, dilakukan 000
penelitian mengenai sudut inlet duct dengan sudut 30 , 20 , dan 10 di beberapa variasi kecepatan pada Sungai Manggar, Balikpapan. Hasil dari penelitian variasi panjang throat dan sudut inlet duct, menunjukan bahwa throat yang paling optimal yaitu throat panjang long (212 mm) dengan daya sebesar 204,77 watt dan koefisien daya (CP) sebesar 0,30. Untuk sudut inlet duct yang paling optimal yaitu sudut 300 dengan daya sebesar 2.176 watt atau meningkat 10,6 kali lipat dibandingkan dengan pengujian throat dan koefisien daya (CP) sebesar 2,14.