KUAT TEKAN BETON YANG MENGGUNAKAN SEMEN CAMPURAN DARI HASIL SAMPINGAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Batu bara ialah bahan utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang diolah untuk menghasilkan sumber daya dengan cara dibakar dan menyisihkan hasil sampingan berupa material-material yang terbang (fly ash) dan terendapkan (bottom ash). Dalam Peraturan Pemerintah yang ditetapkan dalam PP NO.22 Tahun 2021 material FABA merupakan limbah hasil sisa pembakaran PLTU menjadi limbah nonB3. Hal tersebut disebabkan karena pembakaran batubara di kegiatan PLTU dilakukan pada temperatur tinggi, sehingga kandungan unburnt carbon di dalam FABA menjadi minimum dan lebih stabil saat disimpan. Namun hingga sekarang ini, sebagian besar fly ash dan bottom ash disimpan di kolam penampungan. Fly ash dan bottom ash memiliki silika dalam jumlah yang banyak yang memiliki sifat pozolan dan memiliki kemiripan dengan unsur silika pada semen. Penggunaan fly ash dan bottom ash sebagai pengganti atau tambahan semen dan pasir dapat mengurangi tumpukan limbah PLTU.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kuat tekan beton yang menggunakan fly ash dan bottom ash sebagai campuran bahan subtitusi dan kombinasi, menganalisis hasil modulus elastisitas dan pola retak yang timbul akibat diberikan beban pada sampel beton. Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur dan Bahan, Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin. Metode yang digunakan dalam penenelitian ini adalah metode secara eksperimental yang dilakukan di laboratorium. Penelitian dilakukan pada benda uji yang di curing selama 28 hari dan menggunakan beberapa variasi persentase campuran fly ash dan bottom ash.
Dalam penelitian ini, menunjukkan beberapa hasil diantaranya ialah hasil kuat tekan rata-rata tertinggi terdapat pada campuran beton Punagaya 30% FA (c) : 50% BA (s) yaitu sebesar 26,2825 Mpa. Akan tetapi, bila ditunjau dari nilai regangan paling tinggi terdapat pada campuran beton Anggrek 100% BA (s). Jadi dapat disimpulkan bahwa walaupun campurn beton Punagaya 30% FA (c) : 50% BA (s) memiliki hasil nilai kuat tekan yang lebih besar akan tetapi memiliki sifat getas dan dapat dilihat pada pola retaknya.