Analisis Spasial Perubahan Penggunaan Lahan Hutan Terhadap Peningkatan Emisi Karbon

Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) yang terperangkap di bumi menjadi salah satu penyebab terjadinya perubahan iklim dan pemanasan global. Aktivitas pembangunan yang cukup tinggi di Indonesia telah menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang menyumbangkan emisi terbesar di dunia, terutama emisi yang berasal dari deforestasi dan degradasi hutan serta lahan gambut. Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi dengan kepadatan penduduk yang cukup besar dan aktivitas penduduk yang mendorong terjadinya peningkatan deforestasi dan degradasi lahan hutan mengakibatkan terjadinya emisi karbondioksida di Sulawesi Selatan cukup tinggi. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk menghitung besar emisi karbon yang dihasilkan agar dapat mengurangi dampak dari perubahan iklim. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Melakukan analisis perubahan penutupan lahan vegetasi hutan secara multitemporal. 2) Melakukan analisis perhitungan emisi karbon dari deforestasi dan degradasi lahan hutan. 3) Menganalisis intervensi kebijakan dalam membatasi peningkatan emisi karbon. Dari hasil penelitian ini didapatkan pengurangan lahan hutan di Sulawesi selatan sebesar 139.061,745 Ha selama periode 2009-2020. Dari hasil perhitungan perubahan lahan hutan didapatkan nilai emisi karbon menggunakan metode IPCC guideline 2006, sebesar 40.389.812,87 TonCO2 selama periode 2009-2020 dan dengan menggunakan metode regresi linear didapatkan nilai prediksi emisi karbon di tahun 2030 sebesar 11.328.595 TonCO2, jumlah ini melebihi target penurunan emisi gas rumah kaca di Sulawesi selatan sehingga harus ditetapkan intervensi kebijakan dengan mempertahankan luas hutan sebesar 1.409.410,26 Ha untuk mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca di Sulawesi Selatan.