Strategi Pengelolaan untuk Melindungi Wilayah Pesisir dari Air Laut yang Tercemar Minyak: Studi Kasus Wilayah Pesisir di Kabupaten Bekasi

Pramadania Agustine. Strategi Pengelolaan untuk Melindungi Wilayah Pesisir dari Air Laut yang Tercemar Minyak: Studi Kasus Wilayah Pesisir di Kabupaten Bekasi (Dibimbing oleh Herman Parung, Patricia Dale, Chris Frid dan Peter Davey).
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi rumusan kebijakan yang dapat diambil oleh pemerintah daerah setempat untuk melindungi wilayah pesisir dari air laut yang terkontaminasi minyak, terutama yang bersumber dari insiden tumpahan minyak.
Dalam merumuskan rekomendasi tersebut, beberapa tahapan dilakukan dalam penelitian ini. Analisis geografis dilakukan dengan mengoptimalkan aplikasi GIS untuk memetakan kondisi lahan termasuk penilaian perubahan penggunaan lahan selama beberapa tahun dan menyajikan deteksi sebaran tumpahan minyak yang terjadi. Selain analisis geografis, penelitian ini juga menggunakan analisis Statistik, analisis Strength Weakness-Opportunity-Threat (SWOT) dan Analytical Hierarchy Process (AHP).
Hasil penelitian ini menunjukan perubahan lahan di Muara Gembong selama 20 tahun terakhir (2000-2020), dari 14.475,46 ha pada tahun 2000 menjadi 12.869,70 ha pada tahun 2020. Adanya abrasi dan akresi mempengaruhi perbedaan luas total. Hasil ini menggambarkan permasalahan yang dihadapi kawasan Muara Gembong sebelum kejadian tumpahan minyak. Setelah melakukan penilaian terhadap kondisi geografis, dilakukan penelitian mengenai sejauh mana dampak yang ditimbulkan oleh tumpahan minyak dan persepsi masyarakat terhadap kejadian tersebut. Analisis statistik menunjukkan bahwa terlepas dari dampak signifikan yang ditimbulkan oleh kejadian tumpahan minyak, masyarakat pesisir Muara Gembong tidak menganggap kejadian tersebut sebagai bencana yang memerlukan kesiapan, seperti jika terjadi gempa bumi atau tsunami. Temuan ini semakin menekankan pentingnya pengelolaan wilayah pesisir yang lebih baik. Berdasarkan serangkaian analisis yang dilakukan, mulai dari analisis SWOT hingga AHP dirumuskan bahwa sinergi dan koordinasi antar instansi terkait merupakan strategi terpenting dalam perancangan strategi pengelolaan strategis kawasan pesisir Muara Gembong dari pencemaran minyak.