PENGARUH PEMBERIAN DAUN KELOR (Moringa Oleifera) PADA IBU HAMIL DAN MENYUSUI TERHADAP KUALITAS ASI DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 18–24 BULAN DI KABUPATEN JENEPONTO

Kekurangan gizi masa kehamilan dan anak usia dini menyebabkan keterlambatan pertumbuhan fisik, perkembangan motorik, dan gangguan perkembangan kognitif. Tujuan penelitian ini adalah menilai perbedaan kadar DHA dan AA ASI serta perkembangan motorik, kognitif dan sosioemosional anak usia 18- 24 bulan pada pemberian ekstark daun kelor, tepung kelor dan besi asam folat. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain prospektif longitudinal. Sampel penelitian sebanyak 64 ibu menyusui dan anaknya yang di ambil secara purposif berdasarkan kriteria inklusi. Analisa kadar DHA dan AA ASI menggunakan metode elisa, dan penilaian perkembangan anak menggunakan instrumen CREDI. Data dianalisis secara statistik dengan Kruskal Wallis Test dan spearman Test Hasil penelitian menunjukkan kadar DHA dan AA ASI tidak berbeda secara signifikan (p>0,05) antara kelompok MLP, MLE dan IFA. Skor perkembangan motorik, kognitif dan sosioemosional anak tidak berbeda secara signifikan antara ke tiga kelompok intervensi (p>0,05). Kadar DHA dalam ASI yang diberikan secara ekslusif berhubungan secara signifikan (p=0,042) dengan skor perkembangan kognitif, namun tidak signifikan (p>0,05) pada skor perkembangan motorik dan sosioemosional. Kadar AA ASI ekslusif dan non ekslusif, tidak berhubungan secara signifikan dengan ketiga skor perkembangan anak usia 18-24 bulan Pengaruh pemberian ekstrak daun kelor pada ibu hamil dan menyusui terhadap kadar DHA, AA ASI, dan pekembangan anak usia 18-24 bulan tidak berbeda dengan pemberian tepung daun kelor dan besi asam folat. Kadar DHA ASI eklusif berpengaruh terhadap skor perkembangan kognitif anak. Ekstrak daun kelor bisa menjadi alternatif pilihan menggatikan besi asam folat untuk pemenuhan asam lemak ALA dan LA ibu hamil dan menyusui.
Kata kunci : Daun kelor, ibu hamil dan menyusui, kualitas ASI, skor perkembangan anak.