STUDI EFEKTIVITAS TUMPUAN BALOK KANTILEVER PADA STRUKTUR GELADAK KAPAL

Dalam mendesain suatu kapal perlu dipertimbangkan aspek konstruksi. Salah satu konstruksi yang dapat dijumpai pada kapal general cargo adalah konstruksi kantilever. Konstruksi kantilever merupakan konstruksi yang salah satu ujungnya di jepit dan salah satu ujung lainnya bebas yang memiliki fungsi untuk menggantikan tiang/pilar pada kapal. Konstruksi kantilever pada kapal memiliki plat bilah melengkung yeng merupakan penghubung antara plat bilah gading besar dan plat bilah balok geladak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tegangan yang terjadi apabila plat bilah tersebut berbentuk melengkung atau menyudut. Analisa dilakukan dengan menggunakan metode elemen hingga dengan bantuan software ANSYSTM. Pembebanan di lakukan dengan variasi beban sebesar 0,2 x beban maksimum hingga 1,4 x beban maksimum sedangkan variasi pemodelan di buat dari radius kelengkungan 0 mm hingga 500 mm. Untuk nilai tegangan lentur maksimum pada model melengkung dan menyudut, tegangan lentur maksimum terbesar terjadi pada model melengkung 500 mm dengan nilai tegangan sebesar 123,449 (N/mm2) dan perbedaan tegangan lentur maksimum terbesar terjadi pada model kantilever 100 mm dengan persentase perbandingan sebesar 32,8%. Untuk niai tegangan geser maksimum pada model melengkung dan menyudut, tegangan geser maksimum terbesar terjadi pada model melengkung 100 mm dengan nilai tegangan sebesar 39,469 (N/mm2) dan perbedaan tegangan geser maksimum terbesar terjadi pada model kantilever 500 mm dengan persentase perbandingan sebesar 25,97%. Dan untuk nilai tegangan equivalent maksimum pada model melengkung dan menyudut, tegangan equivalent maksimum terbesar terjadi pada model melengkung 200 mm dengan nilai tegangan sebesar 165,42 (N/mm2) dan perbedaan tegangan equivalent maksimum terbesar terjadi pada model kantilever 500 mm dengan persentase perbandingan sebesar 25,97%. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa model dengan bentuk kentilever menyudut lebih baik karena memiliki nilai tegangan rata-rata yang relatif rendah daripada model kantilever melengkung.