ISNANIAH, ISNANIAH (2007) PERBANDINGAN EFEK TERAPI ANTARA OBAT ANTIINFLAMASI NON-STEROID TUNGGAL DAN KOMBINASINYA DENGAN RELAKSAN OTOT TERHADAP DERAJAT NYERI PUNGGUNG BAWAH YANG DINILAI DENGAN METODE ALTERNATIF PENILAIAN KUANTITATIF NYERI (MAPKN). Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
isnaniah cover1.jpg
Download (326kB) | Preview
isnaniah 1-2.pdf
Download (98kB)
isnaniah dapus-lam.pdf
Download (26kB)
isnaniah.pdf
Restricted to Repository staff only
Download (174kB)
Abstract (Abstrak)
ABSTRAK
LATAR BELAKANG : Nyeri punggung bawah merupakan keluhan umum ditemukan dan perlu ditangani secara optimal. Peranan spasme otot dalam mekanisme nyeri punggung bawah masih diperdebatkan sehingga indikasi untuk penggunaan relaksan ototpun masih kontroversial. TUJUAN PENELITIAN : Diketahuinya efek terapi obat anti inflamasi non steroid tunggal dan kombinasinya dengan relaksan otot pada penderita nyeri punggung bawah yang dinilai dengan menggunakan pengukuran nyeri berdasarkan Metode Alternatif Penilaian Kuantitatif Nyeri (MAPKN). METODE PENELITIAN : Penelitian dilakukan untuk membandingkan efek terapi tunggal obat anti inflamasi non steroid dan kombinasinya dengan relaksan otot yang dinilai dengan MAPKN di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo, mulai 1 September-30 November 2006. Protokol penelitian disetujui Komite Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar. Sampel dari penderita nyeri yang berobat ke poliklinik saraf RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. HASIL : Diperoleh 30 sampel, 56,7% laki-laki dan 43% perempuan, kelompok umur terbanyak 40-50 tahun dan jenis pekerjaan terbanyak adalah Pegawai Negeri Sipil (50%). Pada awal pengamatan mean dan median skor MAPKN0 kelompok OAINS masing-masing 4,5 dan 4, dan untuk kelompok OAINS +RO masing-masing 4,7 dan 4. Hasil analisis distribusi dengan uji Kolmogoroff Smirnov menunjukkan kedua kelompok tidak berdistribusi normal (<0,05) dan hasil analisis dengan uji Mann Whitney untuk mengetahui perbedaan skor MAPKN0 pada kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan bermakna (p>0,05). Hasil analisis perubahan skor MAPKN dengan uji Wilcoxon pada kelompok OAINS menunjukkan perubahan yang bermakna (p<0,05) setelah hari3 terapi (MAPKN3), sedangkan MAPKN1 dan MAPKN2 tidak menunjukkan perubahan yang bermakna (p>0,05) bila dibandingkan dengan skor MAPKN0. Dengan uji yang sama, pada kelompok OAINS+RO menunjukkan penurunan skor yang bermakna (p<0,05) sejak hari-1, dan menurun terus sehingga pada hari-3 rerata skor MAPKN3 0,9 dengan median=0,0. Hasil analisis dengan uji Mann Whitney untuk menganalisis perbedaan perubahan skor MAPKN antara kelompok OAINS dengan kelompok OAINS+RO menunjukkan bahwa sejak sehari sesudah terapi terjadi perbedaan perubahan skor MAPKN antara kedua kelompok, dimana Mean (Mean Rank) perubahan skor MAPKN pada kelompok OAINS+RO= 0,93 (20,20), lebih besar daripada Mean (Mean Rank) kelompok OAINS =0,13 (10,80). Begitu pula hasil analisis perubahan skor MAPKN2 dan MAPKN3 KESIMPULAN : Efek terapi kombinasi obat anti inflamasi non steroid dan relaksan otot lebih baik dalam menurunkan derajat nyeri dibanding penggunaannya tunggal pada penderita nyeri punggung bawah.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > R Medicine (General) |
Depositing User: | - Nurhasnah |
Date Deposited: | 23 Sep 2021 05:45 |
Last Modified: | 23 Sep 2021 05:45 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/6809 |