PROTOTYPE SEL VOLTA SEBAGAI PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN LIMBAH KULIT PISANG

MUHAMMAD SAYYID GHULAM RASYIQ PROTOTYPE SEL VOLTA SEBAGAI PEMANFAATAN ENERGI TERBARUKAN LIMBAH KULIT PISANG
(dibimbing oleh Ardiaty Arief dan Muhammad Bachtiar Nappu)
Kebutuhan akan energi semakin meningkat dimana energi fosil berperan besar pada saat ini. Energi terbarukan menjadi solusi untuk persediaan energi yang ramah lingkungan. Kulit pisang mengandung unsur kalium yang dapat menjadi larutan elektrolit dengan menggunakan tambahan elektroda positif serta negatif yaitu tembaga dan aluminium, dengan memanfaatkan limbah kulit pisang yang dihaluskan kemudian elektroda dari tembaga dan aluminium dapat dibuat sel Volta sederhana yang menghasilkan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat berapa besar tegangan serta arus yang dihasilkan dari sel Volta limbah kulit pisang dengan melihat pengaruhnya terhadap massa kulit pisang, ukuran elektroda, jarak antara elektroda dan waktu lamanya sel. Metode penelitian yang dilakukan untuk hubungan massa kulit pisang terhadap arus dan tegangan yaitu menggunakan 4 sampel sel yang massanya dirubah rubah kemudian diukur arus dan tegangannya. Serta mencari tahu kapasitas baterai dari masing-masing elektrolit limbah kulit pisang yang berbeda Percobaan pada pengaruh luas permukaan elektroda menggunakan 5 sampel ukuran elektroda yang berbeda kemudian diukur arus dan tegangannya. Ketebalan elektroda menggunakan 5 sampel ketebalan yang berbeda beda kemudian masing-masing sampel diukur tegangan dan arus. Setelah itu dibuat 6 sampel sel dengan massa dan ukuran elektroda yang sama kemudian dilakukan pengukuran tegangan dan arus setiap hari hingga didapatkan titik maksimal dari arus dan tegangan. Semua pengukuran menggunakan multimeter. Hasil penelitian terhadap Massa kulit pisang berpengaruh terhadap arus yang dihasilkan, dimana semakin berat massa kulit pisang maka arus yang dihasilkan akan semakin besar. Arus juga berpengaruh terhadap ukruan elektroda, saat ukuran elektroda semakin luas maka arus yang mengalir akan semakin besar. Jarak antara elektroda akan memperhambat arus, saat jarak antara elektroda positif dan negatif semakin tebal maka arus yang mengalir akan semakin kecil. Arus juga akan semakin besar seiring berjalannya waktu hingga hari ke-4 arus akan mengalami penurunan kembali. Pengujian dilakukan dengan 5 sampel elektrolit, yaitu elektrolit kulit Pisang Raja, Kulit Pisang Keppo, Kulit Pisang Unyil, Kulit Pisang Susu, Kulit Pisang Campur dan didapatkan kapasitas baterai sebesar 12,96 mAh, 8,4 mAh, 21,6 mAh, 14,28 mAh dan 35,64 mAh. Serta dilakukan pula pengukuran terhadap sampel yang dihaluskan dengan cara ditumbuk dan dihaluskan dengan menggunakan blender. Didapatkan hasil tegangan dan arus yang lebih baik terhadap sampel dengan tingkat kehalusan tinggi.
Kata Kunci : Kulit Pisang, Elektroda, Sel Volta, Elektrolit, Energi Terbarukan, Kalium, Tembaga, Aluminium, Kapasitas Baterai