KAPASITAS LENTUR KOLOM PRACETAK BETON BERTULANG

Dewasa ini, pembangunan infrastruktur masih didominasi oleh konstruksi beton bertulang. Berbagai inovasi muncul dalam tahapan pengembangan untuk mendapatkan hasil yang efisien dan efektif. Salah satu sistem yang berkembangan adalah metode pracetak. Permasalahan yang menjadi umum ditemukan dalam sistem pracetak adalah sistem sambungan antara komponen struktur. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dilakukan penelitian menggunakan sepatu kolom sebagai sistem sambungan pada kolom pracetak. Variasi tinggi sepatu kolom yang digunakan sebesar 12.5 cm, 25 cm, dan 37.5 cm. Kolom yang digunakan berukuran 25 cm x 25 cm, tinggi 240 cm. Pengujian sepatu kolom dilakukan dengan memberikan beban lateral monotonik dan beban siklik yang merupakan simulasi dari beban gempa. Hasil pengujian beban lateral monotonik dengan tinggi 12,5, 25, dan 37,5 cm menghasilkan kapasitas lentur masing-masing sebesar 7.14, 9.03 dan 14.3 kN. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi sepatu kolom, maka semakin tinggi kapasitas lentur yang dihasilkan. Hasil pengujian beban siklik untuk tinggi sepatu kolom 12.5 cm adalah sebesar 4.71 kN untuk siklus positif dan 3.6 kN untuk siklus negatif. Untuk tinggi 25 cm, menghasilkan beban maksimum sebesar 9.18 kN untuk siklus positif dan 13.59 kN untuk siklus negatif. Untuk tinggi 37.5 cm, menghasilkan beban maksimum sebesar 11.33 kN untuk siklus positif dan 12.9 kN untuk siklus negatif. Ini menunjukkan bahwa sepatu kolom dengan tinggi 25 cm memiliki kekuatan yang hampir sama dengan tinggi 37.5 cm sehinnga sepatu kolom dengan tinggi 25 cm lebih efektif dibandingkan dengan kedua variasi tinggi sepatu kolom yang lain.
Kata kunci: beban lateral monotonik, beban siklik, sambungan kolom pracetak, sepatu kolom.