Analisis Potensi Pemanfaatan Slag Nikel sebagai Alternatif Sumber Energi Listrik = Analysis of the Potential Utilization of Nickel Slag as an Alternative Source of Electrical Energy

Slag nikel adalah residu hasil smelting nikel dengan wujud berupa gumpalan logam yang sudah tercampur dengan bahan-bahan lain sehingga sukar dipisahkan. Dalam setiap proses pemurnian satu ton produk nikel akan menghasilkan limbah padat (slag nikel) setara dengan 50 kalinya, yaitu 50 ton. Saat ini pemanfaatan slag nikel lebih banyak dilakukan sebagai bahan pengganti agregat pada bidang konstruksi. Jika dilihat dari komposisi kimia dari slag nikel yang mengandung Mg, Al, Si, Cr, Fe, Ni, Co, dan beberapa elemen lainnya dalam ukuran kecil. Elemen ini juga ditemukan pada baterai nickel metal hydride (Ni-MH), baterai yang dapat diisi ulang (rechargeable) dan lebih ramah lingkungan. Baterai Ni-MH mengandung logam dengan rata-rata kandungan 30% Ni, 4% Co, dan 10% light rare earths. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian ‘Analisis Potensi Pemanfaatan Slag Nikel sebagai Alternatif Sumber Energi Listrik’ dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) menganalisis nilai potensi slag nikel dalam menghasilkan energi listrik; (2) menganalisis rasio pemanfaatan slag nikel dalam menghasilkan energi listrik; (3) menganalisis kelayakan slag nikel sebagai bahan pembuatan baterai.
Penelitian dilakukan menggunakan metode eksperimental. Slag nikel akan dimanfaatkan menjadi bahan penyusun baterai, yang mana pada penelitian ini akan dilakukan dua eksperimen yaitu menggunakan slag nikel sebagai bahan anoda dan sebagai bahan campuran larutan elektrolit. Pada eksperimen pertama akan digunakan dua variasi larutan elektrolit yaitu KOH dan NaOH. Adapun pada eksperimen kedua terdapat dua jenis variasi yaitu volume larutan sampel dan konsentrasi NaOH. Setiap sel disusun pada wadah baterai berukuran 5 cm x 2 cm x 8 cm dengan katoda berupa lempeng tembaga (Cu).
Dari penelitian didapatkan hasil bahwa pada eksperimen pertama dengan memanfaatkan slag nikel sebagai bahan anoda tidak terdapat aliran listrik sehingga nilai tegangan dan kuat arus yang terukur sama dengan nol. Adapun pada eksperimen kedua sel baterai yang menghasilkan tegangan tertinggi adalah sel baterai keempat dengan variasi larutan sampel 10 mL dan konsentrasi NaOH 15%. Hasil pengukuran menunjukkan tegangan yang dihasilkan pada baterai adalah 6,60 V dan kuat arus 0,03 A dan setelah pengecasan tegangannya bertambah menjadi 8,80 V dan kuat arus 0,15 A.