Kampung Pengrajin Payet Berbasis Wisata Edukasi di Desa Majannang Maros = Educational Tourism-Based Sequin Craftsman Village in Majannang Maros Village


Nurmutmainnah, Nurmutmainnah (2023) Kampung Pengrajin Payet Berbasis Wisata Edukasi di Desa Majannang Maros = Educational Tourism-Based Sequin Craftsman Village in Majannang Maros Village. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D051191072_skripsi_28-02-2024 Cover1.jpg

Download (230kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D051191072_skripsi_28-02-2024 bab1-2(FILEminimizer).pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D051191072_skripsi_28-02-2024 Dapus(FILEminimizer).pdf

Download (717kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D051191072_skripsi_28-02-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 29 November 2026.

Download (4MB)

Abstract (Abstrak)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal II-2021 mengalami kenaikan hingga 7,07 persen per tahun (BKPM, 2017). Salah satu sektor pertumbuhan ekonomi tersebut adalah ekonomi kreatif. Sulawesi Selatan sendiri merupakan daerah dengan kekayaan alam, budaya dan kerajinan tradisional. Wilayah Kabupaten Maros merupakan salah satu Kabupaten dengan pengembangan industri kreatif sebagai potensi wisata di Provinsi Sulawesi Selatan dengan urutan ke 3 sebaran pelaku ekonomi kreatif terbanyak se-Sulawesi Selatan setelah Makassar dan Gowa yakni sebanyak 3,08%. (Pusat Data dan Sistem Informasi, 2020). Diantara berbagai industri kreatif masyarakat Maros yang beragam, salah satunya yakni kerajinan payet yang sedang berkembang dan tersebar di beberapa wilayah Daerah Maros (suarapesisir, 2022). Salah satunya Desa Majannang Kecamatan Maros Baru yang cukup dikenal sampai saat ini sebagai sentra pengrajin payet berbasis industri rumahan di Kabupaten Maros. Terdapat sebanyak 80% ibu rumah tangga di Desa Majannang menerima jasa pemasangan payet. Secara eksisting pada kawasan permukiman pengrajin payet di Desa Majannang, rumah tidak hanya berfungsi sebagai hunian tetapi juga sebagai tempat untuk kegiatan industri rumah tangga Yang mendukung potensi wisata industri kerajinan payet di Desa Majannang. Namun perkembangannya mengalami penurunan dan mulai tertinggal diakibatkan kurangnya kreatifitas pengrajin dalam mengembangkan jenis-jenis produk serta kurangnya fasilitas dan perhatian dari pemerintah setempat. Disisi lain penyebaran informasi terkait produksi payet ini hanya dari mulut ke mulut. Usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap kerajinan payet ini adalah dengan menjadikan kampung payet di Desa Majannang ini menjadi kawasan wisata edukasi untuk memperlihatkan eksistensi kerajinan payet dengan metode edukasi bagi wisatawan dan memperkenalkan produk serta proses pembuatannya. Metode yang digunakan dalam Menyusun perancangan adalah metode kualitatif deskriptif, yaitu menggambarkan data arsitektural dan non-arsitektural. Dengan demikian Penataan Kawasan Kampung Payet Berbasis Wisata Desa Majannang yang merupakan perwujudan aspek ekonomi dan potensi wisata adalah solusi yang tepat dengan menerapkan konsep wisata edukasi. Kampung pengrajin payet merupakan upaya untuk mewadahi kegiatan industri kreatif kerajinan payet yang mampu mempertahankan aspek sosial masyarakat dan meningkatkan kualitas permukiman yang mendukung aktivitas antara masyarakat sekitar dalam kegiatan ekonomi masyarakat Desa Majannang yang lebih dikenal masyarakat.

Keyword : Kampung, Pengrajin Payet, Desa Majannang, Maros, Wisata, Edukasi.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Village, Sequin Craftsman, Majannang Village, Maros, Tourism, Education.
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Ilmu Arsitektur
Depositing User: Rasman
Date Deposited: 21 Jul 2025 01:34
Last Modified: 21 Jul 2025 01:34
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/47628

Actions (login required)

View Item
View Item