Preferensi Masyarakat terhadap Penggunaan Moda Angkutan Ramah Lingkungan di Kota Makassar = Community Preference Towards The Use of Environmentally Friendly Transport Modes in Makassar City

Peningkatan pertumbuhan penduduk setiap tahunnya berbanding lurus dengan peningkatan pertumbuhan kendaraan bermotor di Kota Makassar. Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa Kota Makassar memiliki 680 ribu unit kendaraan dengan pertumbuhan 1% yang berbanding lurus dengan trend pertumbuhan penduduk yang meningkat 0,60% pada tahun 2023. Tingginya penggunaan kendaraan pribadi di Kota Makassar berdampak pada konsumsi bahan bakar fosil dan polusi udara yang terus meningkat serta tidak sejalan dengan konsep transportasi berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengidentifikasi tingkat pemahaman masyarakat terhadap jenis moda angkutan ramah lingkungan di Kota Makassar; 2) mengidentifikasi preferensi masyarakat untuk berpindah menggunakan moda angkutan ramah lingkungan berdasarkan karakteristik sosial ekonomi di Kota Makassar; 3) merumuskan arahan pengembangan infrastruktur pendukung moda angkutan ramah lingkungan di Kota Makassar. Penelitian ini dilakukan sejak bulan april hingga juli 2023. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer terkait tingkat pemahaman dan preferensi masyarakat terhadap kendaraan listrik. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran angket. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 270 sampel yang mewakili masyarakat dengan kepemilikan kendaraan bermotor pribadi di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masyarakat di Kota Makassar memiliki tingkat pemahaman dasar pada aspek bahan bakar dan lingkungan dengan sosial media sebagai sumber informasi utama serta mobil listrik full baterai sebagai moda yang banyak diketahui. Aspek kenyamanan, kepedulian lingkungan, dan harga produk mendominasi sebagai preferensi terbesar yang mempengaruhi untuk berpindah menggunakan kendaraan listrik. Rekomendasi pengembangan infrastruktur berupa penyediaan SPKLU dan SPBKLU pada 8 lokasi dengan jangkauan pelayanan 2 kilometer untuk menjangkau lokasi yang belum terlayani di Kota Makassar.