Analisa Kuat Tekan Dan Jejak Carbon Campuran Beraspal Menggunakan Abu Batu Dan Semen Sebagai Filler=Analysis Of Compressive Strength And Carbon Footprint Of Asphalt Mixture Using Rock Ash And Cement As Filler

Saat ini pemanfaatan perkerasan lentur dengan bahan pengisi sebagai faktor krusial banyak digunakan sebagai komponen dalam negeri di daerah dengan keterbatasan sumber daya alam yang berdampak signifikan terhadap ketersediaan bahan pengisi. Penelitian ini menggunakan bahan pengisi sebagai variabel konsisten, yaitu sebesar 6% dari berat agregat total. Bersama aspal, bahan pengisi SD sering digunakan sebagai bahan pengisi pengganti, berkisar antara 5-7% (dengan penambahan 0,5%). Penelitian ini mengkaji hubungan antara tegangan tekan, regangan tekan, dan sifat volumetrik dengan memanfaatkan campuran bahan pengisi debu batu, semen, dan aspal dengan kadar yang bervariasi. Hasil uji UPV menunjukkan bahwa kuat tekan menggunakan SD lebih rendah (4,5%) dibandingkan dengan campuran menggunakan CE. Selisih kurang dari 10% menunjukkan bahwa SD dan CE kompatibel untuk digunakan sebagai bahan pengganti bahan pengisi. Penelitian ini dirancang untuk mengantisipasi kelangkaan debu batu di daerah yang tidak memiliki sumber daya alam berupa batu pecah dan pasir. Kekuatan tekan dan regangan campuran aspal dengan filler SD dan CE menunjukkan pola dengan empat bagian terpisah: bagian penyesuaian beban, bagian deformasi reversibel, bagian deformasi ireversibel, dan perilaku elastoplastik hingga 80% dari bagian tegangan puncak. Hal ini karena sebagian besar sifat fisik CE menyerupai sifat fisik SD. Namun, yang berbeda dari setiap campuran adalah tegangan puncak. Pengaruh debu batu (SD) dan semen (CE) sebagai filler dalam campuran beton aspal dievaluasi dalam penelitian ini. Hal ini ditunjukkan oleh hasil bahwa dampak yang berbeda pada karakteristik campuran dihasilkan oleh kedua jenis filler. CE mencapai nilai kekuatan tekan, volumetrik, modulus elastisitas, modulus dinamis, dan indeks ketangguhan yang lebih baik dibandingkan dengan SD. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan yang lebih baik terhadap deformasi dan retak diberikan oleh campuran beton aspal dengan CE. Secara umum, hasil pengujian volumetrik, terutama dalam hal VIM, VMA, dan VFB, menunjukkan bahwa campuran yang mengandung SD dan CE dengan kadar aspal 6%–7% kompatibel.