Perilaku Kenakalan Remaja dalam Perspektif Sosiologi Keluarga di Kota Makassar (Studi kasus Keluarga Remaja Penghisap Lem di Kelurahan Maccini Parang) = ADOLESCENT DELINQUENT BEHAVIOR FROM A FAMILY SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE IN MAKASSAR CITY (Case study of Teenagers Sucking Glue in Maccini Parang Village)

M. Jamil Haidir (E031191039), PERILAKU KENAKALAN REMAJA DARI PERSPEKTIF SOSIOLOGI KELUARGA DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS KELUARGA REMAJA PENGHISAP LEM DI KELURAHAN MACCINI PARANG). Dibimbing oleh Dr. Buhari Mengge, M.A dan Hariashari Rahim S.Sos, M.Si.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari tau apa saja yang melatarbelakangi perilaku menghisiap lem di kelurahan Maccini Parang. Di mulai dari lem apa yang dipakai, bagaimana cara menghisapnya, lokasi menghisap lem, sumber biaya yang digunakan untuk menghisap lem serta waktu dan bersama siapa mereka menghisap lem. Selain itu peneliti ingin mencari tahu faktor penyebab berupa faktor psikolgis dan sosiologis remaja yang menghisap lem serta ingin mencari tahu akibat dari menghisap lem. Peneliti juga ingin mencari tahu fungsi keluarga dari remaja menghisap.
Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian kali ini dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Adapun teknik penentuan informan adalah teknik purposive informant selection. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Teknis analisi datanya adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Pengujian keabsahan data yang digunakan adalah perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan, dan triangulasi.
Hasil penelitian ini adalah lem yang dihisap adalah lem fox yang berwarna kuning, adapun cara menghisapnya dengan cara lem di taruh ke dalam plastik terus dihisap berulangkali sampai kering. Informan biasa menghisap lem di lorong, di pelataran masjid, dan rumah kosong. Adapun penyebab menghisap lem di sebabkan oleh tiga faktor sosiologis yaitu tidak terciptanya kenyamanan di dalam rumah, kontrol sekolah yang tidak maksimal, dan ajakan dari teman sepermainan. Keluarga juga memiliki peran sehingga remaja dapat melakukan perilaku yang menyimpang yaitu tidak berfungsunya fungsi rekreatif dalam keluarga sehingga anak lebih memilih untuk mencari kenyaman di luar rumah, dan terpengaruh dari lingkungan yang salah.