Rezky. Z, Muh (2023) Strategi Komunikasi Politik Anggota DPRD Provinsi Sulsel Melalui Media Sosial pada Pemilu 2019 = Political Communication Strategy for South Sulawesi Provincial DPRD Members Through Social Media in the 2019 Election. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/46563/1.hassmallThumbnailVersion/E022212011_tesis_28-02-2024%20Cover1.jpg)

E022212011_tesis_28-02-2024 Cover1.jpg
Download (282kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
E022212011_tesis_28-02-2024 bab1-2.pdf
Download (981kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
E022212011_tesis_28-02-2024 Dapus.pdf
Download (556kB)
![[thumbnail of E022212011_tesis_28-02-2024.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
E022212011_tesis_28-02-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 27 November 2026.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Rezky. Z. “Strategi Komunikasi Politik Anggota DPRD Provinsi Sulsel Melalui Media Sosial pada Pemilu 2019”. (Dibimbing oleh Andi Alimuddin Unde dan Muliadi Mau).
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) strategi komunikasi politik yang diterapkan oleh anggota DPRD provinsi Sul-Sel melalui media sosial pada PEMILU 2019 (2) menganalisis faktor pendukung dan penghambat anggota DPRD Provinsi Sul-Sel pada PEMILU 2019. Data primer berupa hasil wawancara dan unggahan di akun media sosial anggota DPRD Provinsi Sul-Sel. Anggota DPRD tersebut berasal dari berbagai fraksi yang terdiri atas: Fraksi GolKar, NasDem, Gerindra, dan Demokrat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis eskriptif. Hasil penelitian menunjukkan (a) Pembentukan komunikator politik: Memelihara dan menjaga integritas, tampil dengan kesederhanaan tokoh dan pemanfataan popularitas orang lain. Pesan politik: Pesan identitas masih menjadi senjata dan pesan politik berbasis kemanusiaan. Media (saluran) Politik: Media sosial sebagai instrumen primer dalam menyampaikan pesan politik yang dengan menggunakan facebook dan instagram. (b) Dalam analisis ini juga ditemukan bahwa faktor penghambat mereka dalam kampanye politik ialah para pemilih yang sangat pragmatis dan stigma negatif yang dilekatkan masyarakat kepada para politisi. Dilain sisi, hal yang dianggap menjadi pendukung ialah posisi mereka sebagai petahana dan hadirnya media sosial yang membantu dalam kampanye politik. Sehingga dinyatakan media sosial sebagai instrument primer dalam menyampaikan pesan, pesan politik indentitas masih menjadi senjata, pemilih yang pragmatis dan bahaya money politik serta indikasi krisisnya Pendidikan politik.
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | PEMILU 2019, DPRD Sul-Sel, Media Sosial |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik > Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Nasyir Nompo |
Date Deposited: | 11 Jul 2025 07:41 |
Last Modified: | 11 Jul 2025 07:41 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46563 |