METASO, HOLNI AMELIA (2024) Representasi Cantik Pada Masa Kolonial Belanda Hingga Masa Kemerdekaan Tahun 1900-1957=Representation of Beauty during the Dutch Colonial Period to the Independence Period 1900-1957. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR.
![[thumbnail of cover]](/46383/1.hassmallThumbnailVersion/F061201011_skripsi_28-10-2024%20cover1.jpg)

F061201011_skripsi_28-10-2024 cover1.jpg
Download (264kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F061201011_skripsi_28-10-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F061201011_skripsi_28-10-2024 dp.pdf
Download (151kB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
F061201011_skripsi_28-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 16 August 2027.
Download (4MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya perbedaan representasi cantik terhadap perempuan pada masa Kolonial Belanda hingga masa kemerdekaan, yang sangat dipengaruhi oleh peran pemerintah tahun 1900-1957. Adapun yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini yaitu, “Bagaimana representasi cantik pada masa Kolonial Belanda serta perubahan representasi cantik pada masa kemerdekaan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah yang terdiri dari beberapa tahapan penting, seperti pengumpulan sumber, kritik sumber, dan historiografi. Sumber primer yang terkumpul berupa surat kabar dan foto sezaman. Selain itu, tulisan ini juga menggunakan sumber sekunder, berupa buku, jurnal, dan karya ilmiah lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah, representasi cantik pada masa Kolonial Belanda ditampillkan mengikuti standar Eropa, seperti perempuan Eropa yang memiliki ciri-ciri fisik seperti; kulit putih, rambut pirang, hidung mancung, dan mata biru yang menjadi simbol kecantikan yang ideal di mata masyarakat kolonial dan pribumi. Selain itu, perempuan Eropa juga memperkenalkan berbagai produk kecantikan seperti krim wajah, bedak, pembersih gigi dan parfum, serta busana yang dirancang mengikuti mode Eropa. Representasi cantik kemudian berubah, tidak lagi mengenakan standar Eropa melainkan standar kemerdekaan. Kecantikan pada masa kemerdekaan lebih mengedepankan ciri khas tradisional seperti mengenakan kebaya, rambut berwarna hitam disanggul, memiliki kulit terang kuning langsat, dan memiliki sifat sopan santun.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Cantik, Eropa, Hindia Belanda, Indonesia, Perempuan |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 01:25 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 01:25 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46383 |