Rijal, Muhammad (2024) Destinasi Wisata di Bantimurung Tahun 1919-1993=Tourist Destinations in Bantimurung 1919-1993. Skripsi thesis, UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR.
![[thumbnail of cover]](/46382/1.hassmallThumbnailVersion/F061191029_skripsi_28-10-2024%20cover1.jpg)

F061191029_skripsi_28-10-2024 cover1.jpg
Download (210kB) | Preview
![[thumbnail of bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191029_skripsi_28-10-2024 bab1-2.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191029_skripsi_28-10-2024 dp.pdf
Download (7MB)
![[thumbnail of full text]](/style/images/fileicons/text.png)
F061191029_skripsi_28-10-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 29 August 2027.
Download (9MB)
Abstract (Abstrak)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aspek perkembangan pariwisata yaitu atraksi, amenitas dan aksesibilitas pada destinasi wisata Bantimurung, serta bagaimana pengelolaan wisata alam Bantimurung baik terhadap peran pemerintah daerah maupun dampak yang dihasilkan pariwisata Bantimurung terhadap masyarakat. Metode penelitian menggunakan metode sejarah dengan melakukan tahapan penelitian yaitu pengumpulan sumber, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Penelusuran sumber primer berupa arsip-arsip dan wawancara. Selain itu penelitian ini menggunakan sumber sekunder berupa buku, jurnal, artikel dan karya ilmiah lainnya. Hasil dari penelitian ini adalah Bantimurung merupakan destinasi wisata alam yang ramai dikunjungi sejak zaman Hindia-Belanda hingga didirikannya museum Kupu-kupu Bantimurung pada tahun 1993. Ketersediaan perangkat penting dalam upaya perkembangan pariwisata sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia-Belanda seperti atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Setelah masuk pada pemerintahan Jepang sampai pada awal pemerintahan indonesia Bantimurung tidak mengalami perkembangan karena ketidakstabilan kondisi politik, sosial, dan ekonomi yang menyebabkan wisatawan untuk tidak melakukan perjalan rekreasi atau berwisata, sehingga pada periode-periode tersebut destinasi wisata alam Bantimurung tidak mengalami perkembangan. Perkembangan secara signifikan mulai terjadi sejak 1981 setelah Bantimurung dinyatakan secara resmi melalui surat ketetapan sebagai kawasan wisata alam Bantimurung seluas 18 Hektar. Kemudian dalam perkembangannya banyak pihak yang berperan penting untuk kemajuan destinasi wisata Bantimurung seperti pemerintah daerah Kabupaten Maros, Balai Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung dan masyarakat-masyarakat lokal. Selain itu banyak dampak-dampak positif yang ditimbulkan baik untuk daerah Kabupaten Maros maupun untuk masyarakat lokal.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata Kunci: Destinasi, Wisata, Bantimurung |
Subjects: | D History General and Old World > D History (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Ilmu Budaya > Ilmu Sejarah |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 01:24 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 01:24 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/46382 |