STRATEGI PENINGKATAN CITRA KAWASAN BUDAYA (STUDI KASUS: KAMPUNG ADAT PALAWA, KECAMATAN SESEAN, TORAJA UTARA) = Strategy for Improving the Image of Cultural Areas Case Study: Palawa Traditional Village, Sesean District, North Toraja

Kawasan budaya Kampung Adat Palawa merupakan kawasan strategis pariwisata budaya di Kabupaten Toraja Utara. Perkembangan pembangunan yang terjadi dalam kawasan budaya dapat mengurangi citra kawasan budaya. Tujuan pembahasan ini untuk 1) menganalisis citra kawasan budaya Kampung Adat Palawa ditinjau dari kondisi elemen fisik dan non fisik kawasan sebagai pembentuk identitas dan makna kawasan 2) menganalisis perkembangan fungsi kawasan terhadap citra kawasan budaya Kampung Adat Palawa 3) menyusun strategi peningkatan citra kawasan budaya Kampung Adat Palawa. Metode analisis yang digunakan yaitu analisis deskripstif kualitatif, analisis komparatif dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat). Hasil analisis didapatkan elemen pembentuk identitas kawasan secara fisik yaitu path (jalan tongkonan tua Palawa dan jalan palawa), landmark (bangunan cagar budaya dan gapura kampung adat palawa), edge (tebing) dan nodes (pusat aktivitas wisata budaya dan pusat aktivitas perdagangan). Identitas secara non fisik terbentuk dari aktivitas sehari-hari dan aktivitas adat istiadat. Sedangkan pemaknaan kawasan terbagi dalam makna fungsional, emosional, historik dan budaya. Adapun, perkembangan fungsi kawasan memengaruhi citra kawasan budaya Kampung Adat Palawa baik secara positif maupun negatif. Adapun strategi peningkatan citra kawasan budaya kampung adat palawa yaitu (1) Memanfaatkan kearifan budaya lokal dan pemanfaatan ruang yang dapat mempertahankan maupun membangun ciri khas kawasan budaya; (2) Mengendalikan pertumbuhan permukiman penduduk lokal dalam mempertahankan citra kawasan budaya.

Keyword : Citra Kawasan, Cagar Budaya, Kampung Adat Palawa