JANNA, ARIJATUL (2024) Efektivitas Fungisida Sintetik, Hayati, dan Nabati terhadap Cendawan (Colletotrichum sp.) penyebab Penyakit Antraknosa pada Tanaman Cabai secara In Vitro = The effectiveness of synthetic, biological, and plant fungicides against fungi (Colletotrichum sp.) causing anthracnose disease in chili plants in vitro. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45666/1.hassmallThumbnailVersion/G011201076_skripsi_02-10-2024%20cover1.png)

G011201076_skripsi_02-10-2024 cover1.png
Download (145kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201076_skripsi_02-10-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201076_skripsi_02-10-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G011201076_skripsi_02-10-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 4 September 2027.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
ARIJATUL JANNA. Efektivitas fungisida sintetik, hayati, dan nabati terhadap cendawan (Colletotrichum sp.) penyebab penyakit antraknosa pada tanaman cabai secara in vitro (dibimbing oleh Andi Nasruddin dan Tamrin Abdullah). Latar Belakang. Salah satu penyebab penurunan produksi cabai yaitu penyakit antraknosa yang disebabkan oleh cendawan Colletotrichum sp. Pengendalian dilakukan petani adalah penggunaan fungisida sintetik yang masif dan tidak sesuai anjuran. Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas fungisida sintetik, hayati, dan nabati dengan dosis yang berbeda terhadap cendawan Colletotrichum sp. penyebab penyakit antraknosa secara in vitro. Metode. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan RAK faktorial dengan dua faktor, faktor pertama adalah jenis fungisida b.a benomil, fluopikolid 6% dan propineb 67%, mankozeb 80%, tembaga hidroksida 77%, tembaga oksida 56%, azadirachtin, nimbin dan nimbidin, bakteri Bacillus subtillis, Trichoderma sp. dan Glicladiom sp., asam, fenol, dan karbonil. dan Faktor kedua adalah dosis fungisida pada berbagai konsentrasi. Hasil. Pada pengamatan diameter koloni dan daya hambat pertumbuhan koloni, menunjukan b.a benomil dengan dosis 4,0x, mancozeb 80% dengan dosis 0,5x dan 4,0x, tembaga hidroksida 77% dengan dosis 4,0x. 2.0x dan 4.0x, serta tembaga oksida 56% dengan dosis 0.5x, 1.0x, 2.0x, dan 4.0x merupakan fungisida sintetik yang efektif mencegah pertumbuhan jamur Colletotrichum sp. minyak mimba dan bathok aromatic pesticide juga menunjukkan penghambatan pada dosis 4,0x dengan rata-rata penghambatan sebesar 0 mm. Pada pengamatan konsentrasi konidia, daya hambat sporulasi dan viabilitas spora menunjukkan jumlah spora dan viabilitasnya menurun sering dengan peningkatan dosis begitupun pada daya hambat sporulasi. Kesimpulan. Fungisida yang efektif terhadap penyakit antraknosa Colletotrichum sp. pada tanaman cabai secara in vitro adalah fungisida dengan b.a benomil, mankozeb 80%, tembaga hidroksida 77%, tembaga oksida 56%, b.a. azadirachtin, nimbin dan nimbidin, asam, fenol, dan karbonil.
Kata kunci: Bahan aktif; diameter koloni; konsentrasi konidia; daya hambat pertumbuhan koloni; viabilitas spora; dosis;
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Active ingredients; colony diameter; conidia concentration; colony growth inhibition; spore viability; dose; |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Agroteknologi |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 30 Jun 2025 07:01 |
Last Modified: | 30 Jun 2025 07:01 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45666 |