Pengaruh Pemberian Probiotik Terhadap Profil Eritrosit Dan Volume Darah Tikus Wistar (Rattus norvegicus) Berkolesterol Tinggi = Effect of Probiotic Administration on Erythrocyte Profile and Blood Volume of Wistar Rats (Rattus norvegicus) with High Cholesterol

​Kasus obesitas atau kelebihan berat badan pada kucing mencapai 11,5% hingga 63%. Salah satu penyebab obesitas terjadi karena frekuensi makan dan jenis makanan yang tinggi lemak dapat menyebabkan kolesterol. Jumlah kolesterol yang berlebihan dalam darah menyebabkan penyakit lain menyerang tubuh seperti gangguan sistem kardiovaskular dan berbagai penyakit lain akibat tingginya kadar kolesterol dalam darah. Penggunaan probiotik Bakteri Asam Laktat (BAL) dapat menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Oleh karena itu, dengan melihat profil eritrosit dapat dilihat bagaimana jumlah eritrosit, persentasi hematokrit, kadar hemoglobin darah, dan indeks eritrosit MCV, MCH, dan MCHC, pada keadaan kolesterol dan setelah pemberian probiotik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil eritrosit darah tikus yang diberi pakan High-Fat Diet (HFD) dan setelah pemberian probiotik. Jumlah tikus sebanyak 25 ekor dibagi sebanyak 5 kelompok K+ (kontrol positif), K- (kontrol negatif), KP1 (Kelompok perlakuan Lactobacillus sp), KP2 (Kelompok perlakuan Bacillus subtilis) dan KP3 (Kelompok perlakuan kombinasi Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis), dengan 2 perlakuan yaitu pemberian pakan HFD selama 30 hari, setelah 30 hari pemberian HFD diberikan probiotik. Darah tikus diambil di sinus ortbitalis kemudian dikoleksi ke dalam tabung Ethylene Diamine Tetraacetic Acid (EDTA) sebanyak 2 ml yang kemudian dilakukan pengujian hematologi darah di Balai Besar Veteriner Maros menggunakan alat Hematology Analyzer Prokan PE-6800 Vet. Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan uji Paired Simple T-test. Dari 2 perlakuan yang dilakukan, darah yang diambil setelah pemberian pakan HFD parameter jumlah eritrosit kelompok K+: 7,81x1012, K-: 6,55x1012, KP1: 7,39x1012, KP2: 7,17x1012, dan KP3: 8,34x1012. Parameter persentasi hematokrit kelompok K+: 44,76%, K-: 38,00%, KP1: 45,30%, KP2: 39,63%, dan KP3: 42,83%. Parameter kadar Hemoglobin kelompok K+: 12,22, K-: 10,63, KP1: 13,33, KP2: 11,60, dan KP3: 13,23. Parameter nilai MCV kelompok K+: 55,88, K-: 58,00, KP1: 61,37, KP2: 55,60, dan KP3: 51,73. Parameter nilai MCH kelompok K+: 15,94, K-: 15,80, KP1: 18,00, KP2: 16,17, dan KP3: 15,87. Parameter nilai MCHC kelompok K+: 285,80, K-: 276,67, KP1: 293,67, KP2: 292,00, dan KP3: 308,33. Setelah diberikan intervensi probiotik terdapat perubahan pada parameter jumlah eritrosit kelompok K+: 7,75 x1012, K-: 6,04 x1012, KP1: 6,96 x1012, KP2: 7,98 x1012, dan KP3: 7,75 x1012. Parameter persentasi hematokrit kelompok K+: 44,76%, K-: 46,07%, KP1: 51,73%, KP2: 56,80%, dan KP3: 51,53%. Parameter kadar Hemoglobin kelompok K+: 51,53%, K-: 14,17, KP1: 16,90, KP2: 19,33, dan KP3: 17,67. Parameter nilai MCV kelompok K+: 68,48, K-: 74,40, KP1: 75,07, KP2: 71,17, dan KP3: 66,30. Parameter nilai MCH kelompok K+: 21,94, K-: 22,83, KP1: 124,07, KP2: 24,13, dan KP3: 22,67. Parameter nilai MCHC kelompok K+: 322,40, K-: 308,67, KP1: 322,40, KP2: 340,00, dan KP3: 342,67. Hasil dari 2 perlakuan tikus pemberian HFD dan probiotik kelompok KP2 pemberian probiotik Bacillus subtilis berpengaruh terhadap profil eritrosit.

Keyword : Bakteri asam laktat, kolesterol, probiotik, profil eritrosit.