Relasi Ayah dan Anak dalam Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy = The Relationship between Father and Son in Toutes Ces Choses Qu'on Ne S'est Pas Dites Marc Levy's

FIKY ARSYI PRADANA. “Relasi Ayah dan Anak dalam Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy”, dibimbing oleh Drs. Hasbullah, M.Hum. dan Dr. Andi Faisal, M.Hum. Latar belakang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penokohan serta Relasi Ayah dan Anak dalam Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy. Tujuan. penelitian ini adalah untuk menjelaskan hubungan antar tokoh dan peran teknologi yang mempengaruhi hubungan Ayah dan Anak dalam novel Relasi Ayah dan Anak dalam Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy. Metode. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti berusaha mendeskripsikan bagaimana hubungan antar tokoh utama dan pengaruh teknologi mempengaruhi hubungan Ayah dan Anak dalam novel Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites Karya Marc Levy. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode baca catat, kepustakaan, kemudian data-data yang diperoleh melalui penelitian ini dikaitkan dengan teori Verbeek. Hasil. Penelitian ini menggambarkan tentang tokoh Anthony , seorang ayah dari tokoh Julia, yang memutuskan untuk mengubah dirinya menjadi robot guna memperbaiki hubungannya dengan Julia. Selain itu, penelitian ini juga menggambarkan kisah cinta tokoh Julia. Kesimpulan. Peneliti menyimpulkan bahwa novel "Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites" karya Marc Levy menceritakan tentang hubungan antara ayah dan anak. Anthony , sebagai seorang ayah, memutuskan untuk menjadi robot selama enam hari untuk memperbaiki hubungannya dengan Julia, putrinya. Dalam perjalanan memperbaiki hubungan mereka, Anthony juga mencari cinta pertama Julia, yaitu Tomas.

Kata kunci: Toutes Ces Choses Qu’on Ne S’est Pas Dites, Teknologi, Novel, Penokohan, Tokoh, Relasi