RUMATORA, MELANI VALERIA (2024) MEMPELAJARI KARAKTERISTIK PENGERINGAN PISANG KEPOK PADA BERBAGAI KETEBALAN IRIS = STUDYING THE DRYING CHARACTERISTICS OF KEPOK BANANA AT VARIOUS SLICE THICKNESES. Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.
![[thumbnail of Cover]](/45088/1.hassmallThumbnailVersion/G041171514_skripsi_11-09-2024%20cover1.png)

G041171514_skripsi_11-09-2024 cover1.png
Download (319kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171514_skripsi_11-09-2024 1-2(FILEminimizer).pdf
Download (651kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171514_skripsi_11-09-2024 dp(FILEminimizer).pdf
Download (353kB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
G041171514_skripsi_11-09-2024(FILEminimizer).pdf
Restricted to Repository staff only until 10 March 2027.
Download (1MB)
Abstract (Abstrak)
Latar belakang. Pisang kepok yaitu buah tropis yang termasuk buah klimaterik yang artinya buah dapat matang setelah di panen hingga terjadi pembusukan, Untuk mencegah terjadinya proses pembusukan maka dilakukan proses penanganan pasca panen pisang kepok yakni pengeringan dan pengolahan. Proses pengeringan dilakukan untuk mengurangi kadar air dari suatu bahan pangan menuju kadar air kesetimbangan. Pada proses pengeringan ini dilakukan dengan menggunakan pengeringan secara konvensional dan pengeringan mekanis. Pengeringan konvensional menggunakan sinar matahari langsung, pada proses ini pengoperasiannya tidak memerlukan keahlian khusus dan biaya yang dikeluarkan dalam pengeringan ini lebih terjangkau. Akan tetapi pengeringan ini sangat bergantung pada cuaca dan tidak higienis untuk bahan pangan karena terkontaminasi langsung dengan lingkungan sekitar. Sedangkan pengeringan secara mekanis yaitu mengeringkan bahan pertanian dengan menggunakan alat pengering tertentu, seperti tipe fluidized bed dryer. Pada mesin pengering ini, kondisi pengeringan dapat dikontrol sesuai kondisi proses yang diharapkan. Selain untuk menghindari kontaminasi kotoran dari luar, mesin dan alat pengering juga mampu mempercepat dan menghasilkan kualitas kering bahan yang standar. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan waktu yang dibutuhkan untuk penjemuran pisang kepok pada metode pengeringan sinar matahari dan metode pengeringan dengan fluidized bed dryer pada berbagai ketebalan iris. Metode. Perlakuan yang digunakan pada buah pisang kepok yaitu mengiris dengan ketebalan 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm dan 10 mm dengan perendaman buah pisang kepok menggunakan kalsium hidroksida (kapur sirih). Hasil. Untuk mencapai kadar air di bawah 10% bb pada proses pengeringan menggunakan sinar matahari ketebalan 2 mm memerlukan waktu 11 jam, 4 mm 13 jam, 6 mm 14 jam, 8 mm 14 jam dan 10 mm dengan waktu 16 jam. sedangkan pada pengeringan fluidized bed dryer ketebalan 2 mm memerlukan waktu hanya memerlukan total waktu 7 jam, 4 mm 7 jam, 6 mm 9 jam, 8 mm 9 jam dan 10 mm dengan waktu 13 jam. Kesimpulan. Laju pengeringan dipengaruhi oleh ketebalan dari irisan pisang kepok, pada perlakuan ini, laju pengeringan yang paling cepat yaitu 0,0104 g H2O/g padatan x jam pada ketebalan 2 mm pada proses pengeringan matahari dan pengeringan paling cepat juga terjadi pada proses fluidized bed dryer dengan ketebalan 2 mm yaitu 0,0089 g H2O/g.
Keyword : Pengeringan, Laju Pengeringan, Buah Pisang Kepok, Ketebalan
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Drying, Drying Rate, Kepok Banana Fruit, Thickness. |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Pertanian > Teknik Pertanian |
Depositing User: | Rasman |
Date Deposited: | 02 Jun 2025 02:02 |
Last Modified: | 02 Jun 2025 02:02 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/45088 |