Geologi dan Studi Mineralisasi Bijih Sulfida Daerah Rantepao Kecamatan Kesu Kabupaten Toraja Utara Provinsi Sulawesi Selatan

Secara administratif daerah penelitian termasuk dalam wilayah Daerah Rantepao, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan dan secara astronomis, daerah penelitian ini terletak pada koordinat 119°52'36" BT - 119°56'36" BT (Bujur Timur) dan 02°57'25" LS - 03°00'25" LS (Lintang Selatan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi geologi Daerah Rantepao, Kecamatan Kesu, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan yang meliputi kondisi geomorfologi, tatanan stratigrafi, struktur geologi, sejarah geologi dan potensi bahan galian pada daerah penelitian dengan skala 1 : 25.000. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui karakteristik alterasi dan mineralisasi pada daerah penelitian dan mengetahui paragenesa pembentukan mineral bijih serta mengetahui tipe endapan hidrotermal pada daerah penelitian. Metode penelitian adalah pemetaan geologi permukaan melalui pengamatan langsung di lapangan dan analisis sampel di laboratorium meliputi analisis petrografi, analisis fosil, mineragrafi, dan atomic absorption spectrometry (AAS). Hasil analisis yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa satuan geomorfologi daerah penelitian terdiri atas satuan geomorfologi pedataran fluvial, satuan geomorfologi pedataran denudasional, satuan geomorfologi perbukitan denudasional dan satuan geomorfologi perbukitan karst. Sungai yang berkembang pada daerah penelitian adalah sungai permanen dan sungai periodik. Tipe genetik sungai daerah penelitian yaitu tipe genetik obsekuen, dan tipe genetik subsekuen dalam pola aliran rektangular. Berdasarkan aspek-aspek geomorfologi dapat disimpulkan bahwa stadia sungai dewasa menjelang tua dan stadia daerah termasuk stadia dewasa. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas lima satuan berdasarkan pada pembagian litostratigrafi tidak resmi dari muda ke tua yaitu: satuan aluvial, satuan diorit kuarsa, satuan andesit porfiri, satuan batugamping, dan satuan batupasir. Struktur geologi daerah penelitian terdiri dari lipatan sinklin, kekar tiang, sesar geser Kesu, dan sesar geser Buntu Layang. Potensi dan bahan galian daerah penelitian yaitu potensi bahan galian diorit dan logam tembaga (Cu) serta bahan galian batugamping.
Berdasarkan himpunan mineral alterasi maka tipe alterasi pada daerah penelitian yaitu tipe alterasi filik dan tipe alterasi propilitik. Adapun tekstur khusus mineral bijih berupa replacement dan open space filling. Adapun karakteristik endapan mineral pada daerah penelitian yaitu bentuk endapan bijih berupa sebaran (disseminated) dan dapat ditemukan pada tubuh intrusi. Endapan bijih berupa Cu, Fe, Pb, dan Zn. Mineral bijih berupa pirit, kalkopirit, arsenopirit, sfalerit, dan mineral oksida. Mineral gangue berupa kuarsa, serisit, klorit, dan epidot. Adapun batuan yang mengalami alterasi merupakan batuan beku yang terbentuk secara intrusif dan memiliki tekstur faneritik dan porfiroafanitik. Berdasarkan karakteristik tersebut, endapan mineral pada daerah penelitian memiliki kesamaan dengan endapan hidrotermal.