GAMBARAN MEKANISME KOPING PASIEN HIV/AIDS DI PUSKESMAS JUMPANDANG BARU KOTA MAKASSAR

Latar Belakang: Tekanan psikologis dapat mempengaruhi hidup orang dengan HIV/AIDS, karena adanya stigma dan diskriminasi. Akibatnya penderita HIV/AIDS banyak yang mengisolasi diri dari lingkungannya dan menganggap dirinya tidak berguna lagi sehingga kondisi kejiwaan ODHIV akan semakin buruk jika penderita memiliki masalah terkait mekanisme koping. Tujuan: Untuk mengidentifikasi mekanisme koping pasien HIV/AIDS di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, untuk jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 167 sampel, menggunakan metode Non-probability Sampling dengan Teknik Purposive Sampling dan bentuk desain yang digunakan yaitu cross sectional. Instrument yang digunakan yaitu kuesioner demografi dan Brief COPE. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa 63.5% responden memiliki mekanisme koping yang adaptif dan 36,5% responden memiliki mekanisme koping yang maladaptif. Kesimpulan dan Saran: Kesimpulan pada penelitian ini adalah mekanisme koping pasien HIV/AIDS di Puskesmas Jumpandang Baru Kota Makassar berada pada kategori adaptif. Mekanisme koping yang digunakan oleh ODHIV berbeda-beda. Hal ini dapat terjadi karena masing-masing responden memiliki faktor pendukung yang berbeda. Diharapkan bagi petugas kesehatan untuk meningkatkan layanan promotif dan program-program yang mampu meningkatkan penanganan masalah psikologis (mekanisme koping) ODHIV beserta aspek-aspek yang terkait di dalamnya. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat memfokuskan penelitian terkait jenis mekanisme koping yang dihadapi oleh ODHIV.