HUBUNGAN SELF-COMPASSION DENGAN KUALITAS HIDUP PADA REMAJA DI LEMBAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL ANAK KOTA MAKASSAR

Latar belakang : Masa remaja adalah fase yang membutuhkan perhatian keluarga, terutama dalam perkembangan psikososial. Namun, anak-anak di Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) kurang bahkan tidak mendapatkan dukungan orang tua akibat dari berbagai faktor, sehingga rentan mengalami masalah psikososial seperti rendah diri dan stres. Self-compassion sebagai perasaan mengasihani diri sendiri dapat membantu mereka menghadapi tantangan yang akan berkontribusi dalam peningkatann kualitas hidup mereka. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara self-compassion dan kualitas hidup pada remaja di LKSA Kota Makassar. Metode : Desain penelitian menggunakan crossectional dengan pendekatan korelatif non-eksperimental. Sampel pada penelitian berjumlah 117 anak yang ditentukan menggunakan teknik sampling probality sampling dan spesifik menggunakan tekni cluster sampling. Instrumen yang digunakan adalah self-compassion scale dan Kidscreen-27 dalam bahasa indonesia. Hasil : Berdasarkan hasil dari analisis uji korelasi spearman’s rho menunjukkan adanya hubungan self-compassion dengan kualitas hidup pada remaja di lembaga kesejahteraan sosial anak Kota Makassar dengan nilai p =0,001 < 0,05 dan kekuatan hubungan yang cukup kuat (r =0,302). Kesimpulan : Semakin baik self-compassion maka semakin baik juga kualitas hidup remaja di lembaga kesejahteraan sosial anak. Oleh karena itu peneliti yang akan datang, agar meneliti pada populasi rentan yang dimaksudkan dalam keperawatan seperti pasien dengan penyakit kronis, populasi ekonomi rendah dan sebagainya