Kapasitas Inovasi Program Kontainer Terpadu Kota Makassar

Penelitian ini mengukur kapasitas inovasi program kontainer terpadu Kota Makassar menggunakan empat dimensi manajemen inovasi pemerintahan menurut Kim, et al, (2007), yaitu kepemimpinan inovatif, kualitas tenaga kerja, sistem dan struktur, serta kapasitas mengelola pengaruh eksternal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan berbagai pihak yang terlibat, termasuk pejabat pemerintah dan masyarakat pengguna program. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan inovatif dalam menjalankan program ini cukup baik karena hanya mencakup biaya operasional tanpa alokasi anggaran untuk pemeliharaan. Kualitas tenaga kerja dinilai baik, namun perlu adanya pelatihan tambahan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan. Sistem program menerapkan pendekatan fleksibel, meskipun sistem pelaporan yang informal menjadi perhatian, serta struktur yang masih kurang karena belum adanya tim khusus sebagai penanggungjawab kontainer terpadu selain sekretaris lurah dan penjadwalan RT/RW setiap malam. Kapasitas mengelola pengaruh eksternal belum berjalan dengan baik karena belum adanya keterlibatan pihak swasta, namun dukungan politik dari DPRD serta pengelolaan anggaran dari APBD berjalan baik. Secara keseluruhan, pemerintah memiliki kapasitas dalam menjalankan program ini tetapi perlu adanya perbaikan dalam hal sistem pelaporan dan struktur organisasi, serta sosialisasi dan partisipasi masyarakat. Saran yang diajukan adalah peningkatan pelatihan tenaga kerja, perbaikan sistem pelaporan menjadi lebih formal, pembentukan tim khusus, serta peningkatan partisipasi pihak swasta untuk memperkuat kapasitas inovasi program ini.