EFEKTIVITAS SENYAWA FLOROTANIN DARI EKSTRAK ALGA COKELAT Sargassum binderi SEBAGAI AGEN ANTIPERDARAHAN PADA TIKUS JANTAN (Rattus norvegicus): STUDI IN VIVO = EFFECTIVENESS OF PHLOROTANNINS COMPOUNDS FROM THE EXTRACT OF BROWN ALGAE Sargassum binderi AS HEMOSTATIC AGENT IN MALE RATS (Rattus norvegicus): IN VIVO STUDY

Latar belakang: Komplikasi sering dijumpai dalam praktek dokter gigi, beberapa komplikasi dapat terjadi selama maupun setelah tindakan pencabutan gigi. Perdarahan berlebih pasca pencabutan gigi merupakan komplikasi yang paling sering terjadi. Untuk meminimalkan efek samping dari obat-obatan yang mungkin terjadi, maka diperlukan bahan alami pengganti. Pada beberapa penelitian, seringkali kita jumpai zat pada tumbuhan yang membantu dalam proses penghentian perdarahan, antara lain flavonoid, saponin, dan tanin. Salah satu tumbuhan yang mempunyai ketiga zat tersebut adalah Alga Cokelat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk meneliti ngetahui ruh anti perdarahan alga coklat Sargassum binderi terhadap luka potong ekor tikus jantan (Rattus norvegicus).
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian post test only control group design. Subjek yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 25 ekor tikus jantan (Rattus norvegicus) yang sehat dan dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok pertama sebagai kontrol negatif (aquadest), kelompok kedua sebagai kontrol positif (feracrylum 1%), dan kelompok ketiga, keempat dan kelima adalah kelompok perlakuan yang diberikan (ekstrak alga cokelat Sargassum 7.5%, 5% dan 2.5%), ekor tikus dipotong 3mm dari ujung ekor kemudian bahan diaplikasikan pada luka potong ekor, darah yang keluar diteteskan pada kertas serap sampai perdarahan berhenti. Setelah itu waktu perdarahan dihitung dan dilakukan analisis data uji statistik ANOVA untuk data berdistribusi normal dan homogen kemudian dilanjutkan menggunakan uji Duncan.
Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara kontrol positif dengan kelompok ekstrak sargassum pada konsentrasi florotanin 2.5%, florotanin 5% dan florotanin 7.5%.
Kesimpulan: Senyawa florotanin dari ekstrak Sargassum binderi telah terbukti memiliki potensi antiperdarahan yang signifikan pada konsentrasi terendah 2.5%, sementara tidak terdapat perbedaan efektivitas antiperdarahan yang signifikan antara konsentrasi Feracrylum 1% dan florotanin 2.5%. Penelitian ini menunjukkan bahwa florotanin pada konsentrasi terendah 2.5% memiliki implikasi yang menjanjikan dalam pengembangan terapi hemostasis.