Pengaruh Hydrocooling untuk Mempertahankan Masa Penyimpanan Pada Kangkung Darat (Ipomoea reptans Poir) = The Effect of Hydrocooling to Maintain Period Storage on Kangkung (Ipomoea reptans Poir)

Kangkung (Ipomoea reptans Poir) merupakan sayuran yang tidak asing bagi masyarakat Indonesia karena mudah didapatkan serta memiliki kandungan yang baik bagi tubuh. Sayuran ini tidak hanya ditanam pada media tanah tetapi dapat juga ditanam pada media hidroponik. Buah maupun sayuran yang setelah dipanen menyimpan panas luar ruangan (field heat) sehingga mengalami kerusakan yang cepat. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan pasca panen yang tepat berupa hydrocooling yaitu dengan merendam produk di air es. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pengaruh hydrocooling yang dilakukan untuk mempertahankan masa penyimpanan pada hasil produksi kangkung yang ditanam di media tanah dan media hidroponik. Metode penelitian ini dengan 3 perlakuan yaitu kontrol, KKH (kangkung konvensional hydrocooling) dan KHH (kangkung hidroponik hydrocooling) dengan 3 kali pengulangan. Sampel nantinya akan disimpan di lemari pendingin selama 14 hari dan diambil data pada hari ke-5, 10 dan 14. Adapun parameter yang diambil yaitu susut bobot, kadar air dan menganalisis warna. Hasil penelitian yang didapatkan bahwa kangkung media tanah memiliki kuantitas yang baik pada parameter susut bobot sedangkan kangkung media hidroponik lebih dapat mempertahankan warnanya yang dilihat dari hasil analisis warna. Dari hasil uji ANOVA menunjukkan perlakuan hydrocooling dapat mempertahankan masa penyimpanan hingga hari ke-10.