Performa Ayam Allope Fase Grower (Umur 5-10 Minggu) Dengan Jenis Kelamin Berbeda Yang Diberi Ransum Berbasis Bahan Pakan Lokal Dan Komersil

Salah-satu jenis ayam kampung yang potensial untuk dikembangkan yaitu ayam Allope (ayam lokal pedaging). Masalah utama dalam pengembangan ayam kampung adalah rendahnya efisiensi pakan. Upaya meningkatkan efesiensi pakan dapat dilakukan dengan melakukan formulasi ransum yang memenuhi kebutuhan nutrisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa ayam Allope fase grower dengan jenis kelamin berbeda yang diberikan ransum berbasis bahan pakan lokal dan komersil. Rancangan percobaaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2 x 2 dengan 4 ulangan. Faktor I jenis ransum yaitu P1 (ransum komersil) dan P2 (ransum berbahan baku lokal). Faktor II jenis kelamin yaitu K1 (ayam jantan) dan K2 (ayam betina). Parameter yang diamati yaitu pertambahan bobot badan (PBB), konsumsi ransum, konversi ransum, konsumsi air minum, konsumsi protein dan konsumsi energi. Penelitian ini menggunakan ayam Allope umur 5 – 10 minggu sebanyak 40 ekor ayam jantan dan 40 ekor ayam betina. Hasil penelitian ini menunjukkan pada faktor ransum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada PBB, konsumsi ransum, konversi ransum, konsumsi air minum dan konsumsi energi. Pada faktor jenis kelamin berpengaruh sangat nyata (P<0,01) pada PBB dan konsumsi air minum. Dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan ransum berbasis bahan pakan lokal belum mampu menghasilkan performa ayam Allope fase grower (PBB, konsumsi ransum, konversi ransum, konsumsi air minum, konsumsi protein dan konsumsi energi) yang setara dengan pemberian ransum komersil sebagai kontrol.