SISTEM MERIT DALAM PROMOSI JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT) PRATAMA ( Studi Kasus Pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Majene )=MERIT SYSTEM IN PROMOTION OF PRATAMA HIGH LEADERSHIP POSITIONS (JPT) (Case Study at the Majene Regency Personnel and Human Resources Development Agency)

MUHAMMAD SALIM ALIMUDDIN. Sistem merit dalam Promosi Jabatan Pimpinan Tinggi ( JPT ) Pratama : Studi Kasus pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Majene (di Bimbing Oleh Sangkala dan Badu Ahmad).
Penelitian ini bertujuan menjelaskan sistem merit dalam promosi jabatan pimpinan tinggi pratama di Kabupaten Majene. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dan bersifat eksplanatif. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi dokumen, dan observasi. Data analisis melalui teknik reduksi data, penyajian data, dan pengambilan kesimpulan. Hasil penelitian menemukan bahwa belum terlaksananya sistem merit pada promosi jabatan pimpinan tinggi pratama Kabupaten Majene. Hal ini di sebabkan adanya faktor non merit pemberian kewenangan pembina kepegawaian yang di atur oleh Undang -Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan PermenPAN RB Nomor 15 Tahun 2019. Ini merupakan celah bagi pejabat pembina kepegawaian dalam menetapkan the best candidate secara subjektif dan penilaian secara objektif hanya sebatas seleksi oleh pihak pansel. Pada saat pengumuman tiga besar, pansel tidak transparan menampilkan skor yang dicapai oleh tiap peserta seleksi. Pengumuman berdasarkan pada urutan abjad huruf depan nama peserta seleksi yang masuk tiga besar dan akhirnya berdampak pada kepentingan subjektif. belum terlaksananya meritokrasi disebabkan oleh faktor keterbatasan anggaran daerah dan pengaruh subjektivitas kepala daerah dalam menentukan PNS yang akan menduduki jabatan kosong. Langkah strategis dan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Majene agar meritokrasi terlaksana yaitu menyiapkan anggaran daerah, mengumpulkan data PNS yang bergolongan tiga, dan membuat road map penerapan sistem merit