Imran, Hidayat Boy (2024) ANALISIS PERUBAHAN GARIS PANTAI DI DESA KAPOTA KAB.WAKATOBI DAN ALTERNATIF PENANGANANNYA = Analysis Of Shoreline Changes In Kapota Village, Wakatobi District And Its Alternative Management. Thesis thesis, Universitas Hasanuddin Makassar.
![[thumbnail of D012222002_tesis_22-01-2025 bab 1-2.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222002_tesis_22-01-2025 bab 1-2.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of D012222002_tesis_22-01-2025 cover1.jpg]](/43919/2.hassmallThumbnailVersion/D012222002_tesis_22-01-2025%20cover1.jpg)

D012222002_tesis_22-01-2025 cover1.jpg
Download (379kB) | Preview
![[thumbnail of D012222002_tesis_22-01-2025 dp.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222002_tesis_22-01-2025 dp.pdf
Download (974kB)
![[thumbnail of D012222002_tesis_22-01-2025.pdf]](/style/images/fileicons/text.png)
D012222002_tesis_22-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 24 February 2027.
Download (6MB)
Abstract (Abstrak)
Imran Hidayat Boy. Analisis Perubahan Garis Pantai Di Desa Kapota Kab.Wakatobi Dan Alternatif Penanganannya (dibimbing oleh Muhammad Arsyad Thaha dan Andi Ildha Dwipuspita)
Pantai Kapota merupakan pantai yang berlokasi di Pulau Kapota Sulawesi Tenggara yang mengalami perubahan garis pantai. Perubahan garis pantai yang terjadi menyebabkan peristiwa bahu jalan atau plengsengan (batas antara air dan pembatas jalan) mengalami kerusakan yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut yang menggerus terus menerus. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk menganalisis tinggi gelombang time series kemudian memodelkan perubahan garis pantai dengan ada dan tidaknya alternatif bangunan pengaman pantai serta menentukan alternatif penanganan terbaik untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan. Penelitian pada kawasan pantai ini dilakukan menggunakan pendekatan model numerik melalui software CEDAS dalam program NEMOS (Nearshore Evolution Modelling System) untuk memodelkan perubahan garis pantai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gelombang yang mendominasi terjadinya perubahan garis pantai adalah gelombang dari arah Barat Laut dan Utara. Pada arah Barat Laut dan Utara memiliki persentase kejadian gelombang 7.05% dan 5.35%, hal tersebut lebih rendah dibandingkan dengan arah Timur dan Timur Laut akan tetapi tinggi gelombang tercipta pada arah Barat Laut dan Utara berkisaran diatas 1 m. Bedasarkan analisis serta pemodelan garis pantai dalam kurun waktu 10 tahun kedepan tanpa adanya penanganan, pantai Kapota mengalami erosi sejauh -27.12 m dan akresi maksimum terjadi yaitu +15.741 m. Akresi yang terjadi rata rata terlihat pada posisi bagian kiri dermaga sedangkan erosi rata-rata terjadi pada pemukiman padat masyarakat Desa Kapota, dan jika ditinjau setelah adanya alternatif penanganan dengan bangunan groin tipe I, T, L dan breakwater pantai Kapota mengalami akresi atau majunya garis pantai yang cukup signifikan. Dari 4 jenis alternatif penanganan tersebut banguna Groin Tipe L merupakan bangunan pengaman pantai yang paling optimal dalam mengatasi erosi. Sebelum adanya penanganan, pada Pias I mengalami erosi ∆Vt = - 474.330 m3 dan pada Pias II mengalami akresi ∆Vt = +3732.546 m3 setelah adanya Groin Tipe L pada Pias I menjadi akresi sebesar ∆Vt = +27118.16 m3 dan Pias II ∆Vt = + 53523.38 m3.
Kata kunci : pantai, garis pantai, erosi, akresi
Item Type: | Thesis (Thesis) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pantai, garis pantai, erosi, akresi |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Teknik > Teknik Sipil |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 05:32 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 05:32 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43919 |