Desain Panel Komposit Peredam Suara Perforasi Parsial Dari Serat Ampas Tebu Menggunakan Metode Design Of Experiment (DOE) = The Design of Partial Perforated Sound Absorbing Composite Panel from Sugarcane Bagasse Fiber Using the Design of Experiment (DOE) Method

Makalah penelitian ini melaporkan studi tentang sampel komposit perforasi parsial yang dikembangkan dari ampas tebu untuk aplikasi peredam suara. Pemanfaatan ampas tebu yang diperoleh dari hasil samping dan limbah pertanian sebagai bahan alternatif penyerap suara diharapkan dapat meminimalkan kebutuhan bahan penyerap suara sintetis. Di banyak negara berkembang, limbah ini seringkali dibakar, sehingga berkontribusi terhadap polusi udara dan bahaya lingkungan lainnya. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek pemberian perforasi parsial pada komposit ampas tebu. Sampel komposit dibuat dari ampas tebu dan Poliester tak jenuh sebagai bahan pengikat. Setelah itu diberikan perforasi parsial dengan variasi diameter perforasi ( 1 mm, 2 mm dan 3 mm) dan kedalaman perforasi (25%, 50% dan 75%) pada ketebalan 30 mm. Metode. Penelitian ini didesain dengan menggunakan metode Design Of Experimet (DOE) yaitu desain faktorial 32 dimana analisis hasil pengukuran laboratorium (variabel respon) menggunakan metode statistik inferensial. Prosedur pengujian koesifisien penyerapan suara atau Sound Absorbtion Coefficient (SAC) dilakukan dengan standar ASTM E1058-98 menggunakan Tabung Impedansi berdiameter 100 mm. Sedangkan pengujian kehilangan transmisi suara atau Sound Transmission Loss (STL) dilakukan dengan metode langsung dengan menggunakan pipa baja berdiameter 60 mm. Hasil pengujian laboratorium kemudian dilakukan uji statistic Anova dua arah. Hasil. Hasil uji Anova menunjukkan bahwa diameter perforasi memiliki pengaruh yang signifikan tehadap nilai SAC. Nilai SAC dapat ditingkatkan dengan penambahan perforasi parsial pada komposit ampas tebu pada diameter 1 dan 2 mm, namun menurun pada 3 mm pada kasus ini. Sampel optimal ditemukan pada sampel S2B dengan diameter perforasi 2 mm dan kedalaman perforasi di 50%. Sedangkan hasil uji Anova pada nilai STL yakni diameter perforasi dan kedalaman perforasi memiliki pengaruh yang signifikan. Sampel optimal ditemukan pada sampel S1A dengan diameter perforasi 1 mm dan kedalaman perforasi di 25%. Kesimpulan. Ampas tebu berpotensi digunakan dalam pemanfaatan peredam suara. Sampel pada penelitian ini mampu menyerap energi suara lebih dari 90% pada frekuensi menegah, dan dapat menginsulasi rata-rata energi suara sebesar 12 dB.