KETAHANAN KOROSI PADUAN ALUMINIUM PADA LINGKUNGAN AIR LAUT DENGAN PENGGUNAAN INHIBITOR BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) = Corrosion Resistance of Aluminum Alloys in Seawater Environments Using Inhibitors of Butterfly Pea Flower (Clitoria Ternatea).


Bakhri, Nur Wahyudi (2024) KETAHANAN KOROSI PADUAN ALUMINIUM PADA LINGKUNGAN AIR LAUT DENGAN PENGGUNAAN INHIBITOR BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA) = Corrosion Resistance of Aluminum Alloys in Seawater Environments Using Inhibitors of Butterfly Pea Flower (Clitoria Ternatea). Skripsi thesis, Universitas Hasanuddin.

[thumbnail of Cover]
Preview
Image (Cover)
D021181030_skripsi_03-01-2025 cover1.jpg

Download (183kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1-2] Text (Bab 1-2)
D021181030_skripsi_03-01-2025 bab 1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of Dapus] Text (Dapus)
D021181030_skripsi_03-01-2025 dp.pdf

Download (982kB)
[thumbnail of Full Text] Text (Full Text)
D021181030_skripsi_03-01-2025.pdf
Restricted to Repository staff only until 20 February 2027.

Download (2MB)

Abstract (Abstrak)

Material dalam industri memiliki peran penting. Salah satu material yang sering digunakan adalah alumunium. Alumunium merupakan jenis logam non ferro yang mempunyai sifat ketahanan baik. Sifat aluminium yang menonjol adalah berat jenisnya yang rendah dan daya hantar listrik/panas yang cukup baik. Seri paduan alumunium memiliki sifat yang dimodifikasi melalui perlakuan panas atau jenis lainnya. Ada beberapa jenis paduan aluminium seperti paduan alumunium 2024, 5052, dan 6061. Namun alumunium dapat juga terkorosi dalam lingkungan agresif yaitu diluar kisaran pH tesebut terutama lingkungan asam maupun basa, air laut menjadi salah satu penyebab terjadinya korosi yang disebabkan oleh salinitas dan temperature air laut. Salah satu metode untuk mengurangi proses terjadinya korosi yaitu dengan menggunakan inhibitor korosi. Inhibitor korosi organik yaitu inhibitor korosi yang berasal dari bahan alami yang tersedia di alam. Inhibitor alami memiliki sifat non-toksik, murah, mudah didapatkan dan dapat diperbaharui. Inhibitor korosi organik ada berbagai jenis salah satunya bunga telang (Clitoria ternatea). Salah satu senyawa yang terdapat pada bunga telang adalah tannin. Tannin merupakan senyawa aktif metabolit sekunder yang mempunyai khasiat yaitu anti bakteri dan antioksidan, selain itu tannin juga dapat berfungsi sebagai zat anti korosi. Untuk mengetahui inhibitor bekerja dilakukan pengujian laju korosi dan pengamatan struktur mikro. Alumunium 2024 tanpa inhibitor mempunyai laju korosi 0,9343 mmpy sedangkan dengan inhibitor mempunyai laju korosi 0,3931 mmpy, aluminium 5052 tanpa inhibitor mempunyai laju korosi 0,5353 mmpy sedangkan dengan inhibitor mempunyai laju korosi 0,4095 mmpy, sedang aluminium 6061 tanpa inhibitor mempunyai laju korosi 0,4044 mmpy sedangkan dengan inhibitor mempunyai laju korosi 0,3051 mmpy. Dengan daya inhibisi pada aluminium 2024 sebesar 57,92%, aluminium 5052 sebesar 23,50% dan aluminium 6061 24,50%. Persebaran korosi juga dapat ditandai dengan lubang hitam yang tersebar pada permukaan aluminium secara merata tanpa penambahan inhibitor, dibanding dengan penambahan inhibitor ekstrak bunga telang dengan konsentrasi 8% persebaran korosi lebih memusat pada satu titik di sekitar lapisan inhibitor pada permukaan spesimen di lingkungan air laut.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Uncontrolled Keywords: Alumunium, korosi, inhibitor, bunga telang
Subjects: T Technology > TJ Mechanical engineering and machinery
Divisions (Program Studi): Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 09 Apr 2025 02:00
Last Modified: 09 Apr 2025 02:00
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/43733

Actions (login required)

View Item
View Item