STUDI PERBANDINGAN KINERJA ISOLATOR POLIMER DAN PORSELIN DI BAWAH TERPAAN POLUSI INDUSTRI SEMEN DI GI PT. SEMEN TONASA = COMPARATIVE STUDY OF POLYMER AND PORCELAIN INSULATOR PERFORMANCE UNDER CEMENT INDUSTRY POLLUTION AT PT SEMEN TONASA SUBSTATION

Isolator merupakan salah satu alat kelistrikan yang penting pada suatu sistem saluran tenaga listrik, dimana fungsi utama dari isolator dapat mengisolasi suatu bagian yang bertegangan dengan bagian yang tidak bertegangan. Saat ini terdapat 2 jenis isolator yang dipakai pada kawasan industri seperti isolator porselin dan isolator polimer. Salah satunya ada di Gardu Induk pada kawasan industri semen PT. Semen Tonasa. Isolator yang berada pada kawasan pabrik dapat terkontaminasi oleh polusi polutan semen yang dapat mempengaruhi kinerja dari isolator tersebut. Pengaruh dari polutan semen tehadap isolator dapat berbeda berdasarkan dari bahan isolator yang digunakan, sehingga pada penelitian ini akan menganalisis serta membandingkan pengaruh polutan semen terhadap kinerja isolator polimer dan porselin terkait unsur dan senyawa yang terdapat pada polutan semen menggunakan 3 jenis analisis yaitu, analisi secara kimia menggunakan metode XRF, XRD, dan pengukuran konduktifitas larutan, analisis secara fisika menggunakan metode pungujian sudut kontak droplet air terhadap permukaan isolator. Serta analisis listrik menggunakan metode pengukuruan tegangan flashover dan pengukuran withstand test. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan beragam perbedaan dan kesamaan pada penelitian-penelitian sebelumnya pada saat pengujian pengaruh polutan semen pada 2 jenis isolator polimer dan porselin, diamana sifat hidrofobik pada isolator polimer saat pengujian sudut kontak dan pengukuruan tegangan flashover pada isolator dalam keadaan basah, dapat berkerja dengan baik dibandingkan dengan isolator porselin yang bersifat hydrophilic, namun terdapat perbedaan ketika isolator polimer dalam keadaan berpolutan, dimana nilai konduktifitas larutan cukup tinggi dibandingkan dengan polutan pada isolator porselin hal tersebut juga ditunjukkan pada pengukuran flashover dan withstand test dimana isolator porselin mempunyai nilai tegangan flashover yang lebih tinggi dibandingkan isolator polimer, hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor penuaan pada isolator polimer yang berada pada kondisi paparan polusi semen yang tinggi, serta pengaruh/reaksi unsur dan kimia pada polutan semen terhadap lapisan permukaan isolator, mengingat bahwa isolator polimer lebih rentan mengalami reaksi kimia.

Keyword : Isolator, Polimer, Porselin, Polutan, Flashover.