Studi Metode Pelaksanaan Perbaikan Beton Bertulang yang Mengalami Korosi dengan Metode Grouting = A STUDY ON THE REPAIR METHODS FOR CORRODED REINFORCED CONCRETE USING GROUTING METHOD

Korosi pada tulangan merupakan salah satu masalah utama yang dihadapi oleh struktur beton. Korosi ini terjadi akibat reaksi antara baja tulangan dan ion OH⁻ yang menghasilkan karat. Seiring waktu, volume karat bertambah, melebihi volume baja asli, sehingga menimbulkan tekanan pada permukaan beton di sekitarnya. Tekanan ini akan memicu keretakan yang jika dibiarkan, dapat menyebabkan pengelupasan selimut beton. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kemampuan struktur dalam menahan beban dan mempersingkat umur layanannya, sehingga diperlukan perbaikan untuk memulihkan fungsinya. Salah satu metode perbaikan yang umum digunakan adalah metode grouting. Namun, perbedaan dalam penerapan metode grouting di lapangan sering kali menghasilkan kualitas perbaikan yang bervariasi. Oleh karena itu, studi ini dilakukan dengan tujuan untuk membuat metode pelaksanaan yang dapat dijadikan referensi bagi praktisi di lapangan dalam memperbaiki balok beton bertulang yang mengalami korosi menggunakan metode grouting. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan kualitatif melalui studi literatur terhadap berbagai penelitian terdahulu, standar dan SOP yang ada, serta lembar data teknis dari produk material grouting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pelaksanaan perbaikan beton bertulang terdiri dari empat tahap: tahap persiapan, pelaksanaan, perawatan, dan pemantauan mutu. Tahap persiapan meliputi persiapan alat pelindung diri (APD) dan penandaan pada bagian yang rusak (marking). Tahap pelaksanaan mencakup persiapan permukaan beton (surface preparation), pengaplikasian bonding agent, pemasangan material perkuatan, pemasangan bekisting, pencampuran material grouting, dan pengisian material grouting pada area perbaikan. Tahap perawatan dilakukan dengan curing pada material grouting. Terakhir, tahap pemantauan mutu melibatkan pengujian karakteristik material grouting, pengamatan visual, non-destructive test seperti UPV, serta destructive test seperti core drilling.