GAMBARAN HEALTH LITERACY, PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN LANSIA DENGAN DIABETES MELITUS YANG MENGGUNAKAN SUNTIKAN INSULIN DI PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

Latar belakang: Diabetes menjadi 10 penyebab kematian dan kecacatan teratas diseluruh dunia. 537 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia menderita Diabetes Melitus (DM) atau 1 dari 10 orang hidup dengan diabetes atau setara dengan prevalensi sebesar 9,3% dari total penduduk pada usia yang sama. Ketidakmampuan lansia memproduksi insulin dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh menjadi salah satu penyebab Diabetes banyak terjadi pada lansia. Capaian HL yang tinggi merupakan tujuan penting dalam pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis. Tujuan penelitian: Mengetahui health literacy, pengetahuan dan keterampilan lansia dengan Diabetes Melitus yang menggunakan suntikan insulin di Puskesmas Kota Makassar.
Metode: Penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain deskriptif menggunakan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan non-probability sampling jenis insidental sampling sampling sebanyak 200 orang lansia dengan DM yang menggunakan suntikan insulin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner HLS-EU-SQ10-IDN (Rachmani Enny & Nurjanah, 2020) dan kuesioner pengetahuan, keterampilan dalam penggunaan insulin (Vonna et al., 2021). Kuesioner telah diadaptasi dalam bentuk bahasa Indonesia dan diuji validitas dan reliabilitasnya.
Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan dari 200 responden dominan lansia berusia 60-74 tahun (97,0%) dengan nilai mean (65,70), mayoritas jenis kelamin Perempuan (59,0%), mayoritas pekerjaan pensiunan (44,5%), mayoritas pendidikan SMA/SMK (49,5%), lama menderita DM ≥ 5 tahun (33,0%) dengan nilai mean (7,17), jenis Insulin yang dipakai Novorapid flexpen® (50,0%), mayoritas obat anti diabetes Metformin (70,0%), GDP berada pada prediabetes 100-125 mg/dl (50,5%) dengan nilai mean (142,57), mayoritas penyakit penyerta Hipertensi (80,5%), IMT normal (56,0%), tingkat health literacy cukup (70,5%), tingkat pengetahuan baik (98%) dan tingkat keterampilan baik (93,5%).
Kesimpulan dan saran: hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar adalah lansia berusia 60-74 tahun dengan mayoritas perempuan, memiliki pekerjaan pensiunan, dan pendidikan SMA/SMK. Rata-rata telah menderita diabetes mellitus (DM) selama lebih dari 5 tahun, menggunakan insulin jenis Novorapid flexpen®, dan obat anti-diabetes utama yang digunakan adalah Metformin. Tingkat gula darah puasa (GDP) sebagian besar berada pada kategori prediabetes dengan penyakit penyerta utama hipertensi, Mayoritas responden memiliki indeks massa tubuh (IMT) normal, tingkat health literacy yang cukup, serta tingkat pengetahuan dan keterampilan yang baik dalam manajemen diabetes. Temuan ini menyoroti pentingnya dukungan kesehatan yang komprehensif bagi lansia dengan diabetes. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memodifikasi instrument penelitian sehingga, responden lansia lebih mampu memahami kuesioner yang diharapkan.