Gambaran Tingkat Kejadian Alarm Fatigue pada Perawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar

Latar Belakang: Petugas medis dapat mengalami kelelahan akibat paparan suara alarm yang terlalu sering dan lama atau yang disebut alarm fatigue. Alarm fatigue semakin diakui sebagai masalah serius terkait keselamatan pasien dalam praktik klinis kontemporer. Alarm fatigue yang berkepanjangan tanpa adanya pengelolaan dan perhatian yang tepat akan berdampak pada kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien di ruang ICU. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kejadian alarm fatigue pada perawat di Ruang Intensive Care Unit (ICU). Metode: Penelitian ini merupakan penelitian desktiptif kuntitatif dengan pendekatan cross-sectional. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang terdiri 13 pernyataan yang dikembangkan oleh Torabizadeh, C et al. (2017). Jumlah populasi penelitian sebanyak 18 dan menggunakan teknik total sampling dalam pemilihan jumlah responden. Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase, serta nilai mean, nilai maksimum, dan nilai minimum. Hasil: Mayoritas responden yaitu sebanyak 16 responden (88.9%) mengalami tingkat kejadian alarm fatigue yang rendah, item pernyataan dengan nilai terendah pada item “Suara alam membuat saya gugup” (0,28±0,669) dan item pertanyaan dengan kejadian yang tinggi berada pada item “Saya yakin sebagian besar kebisingan di ruang rawat inap berasal dari alarm alat-alat monitoring pasien” (3,33±1,138). Kesimpulan: Sebagian besar perawat ICU di RSUP Dr. Tadjuddin Chalid Makassar mengalami kejadian alarm fatigue tingkat rendah. Hanya beberapa responden yang mengalami kejadian alarm fatigue tingkat sedang . Diharapkan dapat direncanakan dan dilaksanaan pengelolaan alarm dalam Ruang Intensive Care Unit (ICU), seperti pengadaan pendidikan dan pelatihan bagi para perawat.