Marsya Syukur, Azzahra (2024) IMPLEMENTASI INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (IPC) PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN = IMPLEMENTATION OF INTERPROFESSIONAL COLLABORATION (IPC) AMONG NURSES IN THE INPATIENT WARDS OF UNIVERSITAS HASANUDDIN HOSPITAL. Skripsi thesis, unhas.
![[thumbnail of Cover]](/42550/2.hassmallThumbnailVersion/R011211071_skripsi_06-12-2024%20cover1.jpg)

R011211071_skripsi_06-12-2024 cover1.jpg
Download (261kB) | Preview
![[thumbnail of Bab 1-2]](/style/images/fileicons/text.png)
R011211071_skripsi_06-12-2024 bab1-2.pdf
Download (830kB)
![[thumbnail of Dapus]](/style/images/fileicons/text.png)
R011211071_skripsi_06-12-2024 dp.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text]](/style/images/fileicons/text.png)
R011211071_skripsi_06-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 4 December 2026.
Download (2MB)
Abstract (Abstrak)
Latar Belakang: Kesalahan medis adalah masalah serius dalam pelayanan kesehatan, sering kali dipicu oleh buruknya komunikasi dan kolaborasi antarprofesi. WHO (2017) melaporkan 70–80% kesalahan medis disebabkan oleh kegagalan komunikasi, berdampak pada keselamatan pasien. Di Indonesia, terdapat 145 insiden kesalahan medis di sembilan provinsi besar, termasuk Sulawesi Selatan. Interprofessional Collaboration (IPC) menjadi solusi penting untuk meningkatkan keselamatan pasien dan mutu pelayanan, namun implementasinya masih menghadapi tantangan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengtahui implementasi IPC pada perawat dengan tenaga kesehatan lainnya di ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin. Metode: Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif dengan melibatkan 76 perawat dari ruang rawat inap RS Universitas Hasanuddin yang dipilih menggunakan teknik total sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner AITCS (Assessment of Interprofessional Team Collaboration Scale) versi Bahasa Indonesia dengan 43 item, yang mencakup domain kemitraan, kerjasama, koordinasi, dan pengambilan keputusan bersama. Hasil: Mayoritas responden adalah perawat usia dewasa awal (78,9%), perempuan (85,5%), dan memiliki pendidikan S1 Ners (86,8%). Sebagian besar memiliki masa kerja kurang dari enam tahun (67,1%) dan berada pada jenjang Perawat Klinis I (52,6%). Implementasi IPC menunjukkan hasil baik pada semua domain: kemitraan (97,4%), kerjasama (97,4%), koordinasi (97,4%), dan pengambilan keputusan bersama (93,4%). Kolaborasi paling sering dilakukan dengan dokter (86,8%), diikuti apoteker (9,2%) dan ahli gizi (3,9%). Kesimpulan: Implementasi IPC di ruang rawat inap RS Universitas Hasanuddin tergolong baik di semua domain. Namun perlu optimalisasi dalam aspek komunikasi, kejelasan peran, dan diskusi pengambilan keputusan. Pelatihan lintas profesi, evaluasi berkala, dan penguatan kebijakan direkomendasikan untuk meningkatkan pelaksanaan IPC yang lebih terintegrasi dan responsif.
Item Type: | Thesis (Skripsi) |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RT Nursing |
Divisions (Program Studi): | Fakultas Keperawatan > Keperawatan |
Depositing User: | Unnamed user with username pkl2 |
Date Deposited: | 13 Feb 2025 00:37 |
Last Modified: | 13 Feb 2025 00:37 |
URI: | http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42550 |