Produksi Metabolit Sekunder Dari Isolat Streptomyces sp. Asal Tanaman Karst Menggunakan Sumber Karbon Organik Limbah Ampas Tahu


Widana Pasalu, Verelio (2024) Produksi Metabolit Sekunder Dari Isolat Streptomyces sp. Asal Tanaman Karst Menggunakan Sumber Karbon Organik Limbah Ampas Tahu. Skripsi thesis, unhas.

[thumbnail of N011201035_skripsi_06-12-2024 bab1-2.pdf] Text
N011201035_skripsi_06-12-2024 bab1-2.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of N011201035_skripsi_06-12-2024 cover1.jpg]
Preview
Image
N011201035_skripsi_06-12-2024 cover1.jpg

Download (329kB) | Preview
[thumbnail of N011201035_skripsi_06-12-2024 dp.pdf] Text
N011201035_skripsi_06-12-2024 dp.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of N011201035_skripsi_06-12-2024.pdf] Text
N011201035_skripsi_06-12-2024.pdf
Restricted to Repository staff only until 21 November 2026.

Download (3MB)

Abstract (Abstrak)

Latar belakang. Antibiotika merupakan golongan senyawa alami, semi sintetis atau sintetis yang mampu membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri, khususnya digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Antibiotik yang dikenal saat ini sebagian besar awalnya diisolasi dari Actinomycetes, terutama dari genus Streptomyces yang memiliki potensi produksi antibiotik dan identifikasi antibiotik baru. Ampas tahu kering memiliki kandungan protein (sumber nitrogen) yang cukup tinggi yang dapat mencapai 17,08% dan karbohidrat (sumber karbon) yang mencapai 22,75%. Dengan jumlah karbohidrat dan protein yang terkandung di dalam ampas tahu dapat dimanfaatkan sebagai sumber karbon dan nitrogen alternatif untuk pertumbuhan Streptomyces sp. dan produksi senyawa metabolit sekunder. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi limbah ampas tahu sebagai media dalam produksi senyawa metabolit sekunder oleh Streptomyces sp. yang diisolasi dari tanaman karst, serta mengetahui konsentrasi (%) limbah ampas tahu yang menunjukkan produksi senyawa metabolit sekunder paling tinggi. Metode. Pada penelitian ini dilakukan fermentasi isolat Streptomyces sp. dengan media ampas tahu yang terbagi menjadi 5 formula, yaitu Formula A (0,25%), B (0,5%), C (1%), D (2%) dan E (4%) selama 14 hari. Hasil fermentasi disonikasi dan diekstraksi dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan etil asetat (1:1) untuk cairan fermentasi dan maserasi menggunakan etil asetat (1:10) untuk biomassa. Selanjutnya, ekstrak cair dievaporasi dan dilakukan pengujian KLT-Densitometri. Hasil. Perubahan warna pada media fermentasi setelah inkubasi selama 14 hari dari kuning menjadi kuning kecoklatan. Bobot ekstrak etil asetat dari cairan fermentasi pada media K (tanpa perlakuan) memiliki nilai terbesar, diikuti media ampas tahu B (0,5%), E (4%), D (2%), A (0,25%) dan C (1%). Hasil analisis KLT senyawa metabolit sekunder dominan terdeteksi pada nilai Rf 0,4 dan berwarna kuning. Hasil analisis densitometri menunjukkan nilai AUC tertinggi diperoleh pada media C (1%), diikuti oleh media A (0,25%), D (2%), B (0,5%), K (tanpa perlakuan), dan E (4%). Kesimpulan. Limbah ampas tahu dapat digunakan sebagai media untuk merangsang produksi senyawa metabolit sekunder oleh Streptomyces sp. strain MRK01PY yang diisolasi dari tanaman karst dengan karakteristik pigmen warna yang terbentuk. Media ampas tahu konsentrasi 1% untuk fermentasi Streptomyces sp. strain MRK01PY menghasilkan senyawa metabolit sekunder (Rf 0,45 dan 0,44) lebih banyak dibandingkan dengan media ampas tahu pada konsentrasi 0,25%, 0,5%, 2%, 4% dan ISP2.

Item Type: Thesis (Skripsi)
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions (Program Studi): Fakultas Kehutanan > Kehutanan
Depositing User: Unnamed user with username pkl2
Date Deposited: 03 Feb 2025 01:59
Last Modified: 03 Feb 2025 01:59
URI: http://repository.unhas.ac.id:443/id/eprint/42488

Actions (login required)

View Item
View Item