Komparasi Kinerja Pompa Air Berbahan Bakar Bensin dan Gas LPG pada Sumur Air Tanah Dangkal

Salah satu penerapan teknologi dalam pertanian adalah penggunaan mesin pompa air untuk penyediaan air bagi tanaman. Berbagai inovasi telah dilakukan untuk menekan biaya pengoperasian pompa air, salah satu contohnya adalah dengan menggunakan Liquifield Petroleum Gas (LPG) untuk menggantikan bahan bakar bensin. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja dan efisiensi pompa berbahan bakar bensin (BBM) dan berbahan bakar gas (BBG). Penelitian ini menggunakan beberapa parameter pengamatan diantaranya, menghitung debit air, analisis kebutuhan bahan bakar bensin dan gas, menghitung daya yang dihasilkan pompa saat menaikkan air, dan menghitung torsi mesin. Hasil penelitian menunjukkan debit air yang diperoleh untuk mesin BBM adalah 0,002808 m3/detik sedangkan untuk mesin BBG sebesar 0,002961 m3/detik. Adapun biaya yang diperlukan untuk pengoperasian mesin pompa BBM sebesar Rp.23.615/jam, sedangkan untuk BBG sebesar Rp.11.920/jam. Untuk daya yang dihasilkan mesin BBM menghasilkan daya sebesar 80,808 W, sedangkan untuk mesin BBG menghasilkan daya sebesar 83,882 W. Mesin pompa air pada penelitian ini beroperasi pada torsi 7,84 Nm. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan bakar gas LPG pada mesin pompa air sawah lebih hemat dan debit air yang dihasilkan juga lebih banyak dibanding pompa air BBM.