Prediksi Tingkat Bahaya Erosi menggunkan Metode Usle (Universal Soil Loss Equation) di Sub DAS Leko Pancing

Pemanfaatan DAS oleh makhluk hidup dalam berbagai hal untuk kelangsungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan. Terjadinya perubahan tataguna lahan pada suatu DAS dapat mengakibatkan perubahan efektifitas perlakuan DAS. Tujuan diadakannya penelitian yaitu untuk memetakan tingkat bahaya erosi, berdasarkan nilai LS, dan faktor lainnya yang dapat menyebabkan erosi menggunakan metode USLE. Beberapa metode yang digunakan untuk mencari nilai LS yaitu Metode Penilaian panjang dan kemiringan lereng, metode LS Moore and Burch 1992, Metode LS Desmet and Govers 1996 dan metode LS Boehner and Selige 2006. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa nilai erosivitas hujan paling tinggi terjadi di stasiun Pucak sebesar 1523,2053 mm/bulan. Nilai Jenis tanah yang mendominasi di Sub DAS Leko Pancing yaitu Nitosol dengan nilai K 0,09 memiliki luas 16.327 ha. Tingkat bahaya erosi yang paling tinggi terjadi pada pertanian lahan kering campur semak dengan nilai CP 0,43 memiliki luas 18.232,45 ha. Sedangkan untuk tingkat yang rendah yaitu lahan terbuka dengan nilai CP 0,9 memiliki luas 27,24 ha. Tingkat bahaya erosi didominasi oleh kelas berat yang diteliti yaitu penilaian panjang dan kemiringan lereng luas 10.092,6 ha persentase 39,35%, metode Moore and Burch 1992, luas 8.883,00 ha persentase 34,60%, metode Boehner and Selige 2006 luas 7.535,97 ha persentase 35%, dan metode Desmet and Govers luas 8.267,94 ha persentase 32,20%.