Kadar NH3 dan pH Rumen In Vitro Kombinasi Pakan Rumput Gajah, Kulit Pisang, Daun Kelor dan Tepung Jahe Merah

Limbah pertanian merupakan bahan pakan lokal sumber serat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan bidang peternakan. Salah satu limbah pertanian/rumah tangga yang dapat dijadikan pakan yaitu limbah kulit pisang. Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah untuk mengevaluasi level pemberian kombinasi bahan pakan rumput gajah, daun kelor (Moringa oliefera) dan kulit pisang (Musa paradisiaca) dengan penambahan tepung jahe merah terhadap kadar NH3 dan pH secara in vitro. Penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan, dengan susunan sebagai berikut: P1: 40% Rumput Gajah + 35% Daun Kelor + 25% Kulit Pisang, P2: 40% Rumput Gajah + 30% Daun Kelor + 30% Kulit Pisang, P3: 40% Rumput Gajah + 25% Daun Kelor + 35% Kulit Pisang, P4: 40% Rumput Gajah + 20% Daun Kelor + 40% Kulit Pisang. Semua perlakukan ditambahkan 0,2% tepung jahe merah. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap pH rumen dan kadar NH3 dari perlakuan P1 hingga P4. Penambahan kulit pisang (Musa paradisiaca), daun kelor (Moringa oliefera)dengan tepung jahe merah pada kadar NH3 perlakuan P1 paling tinggi sebesar 14,4 mMol, perlakuan P2 sebesar 13,64 mMol, P4 sebesar 13,3 mMol dan produksi NH3 paling rendah didapatkan pada perlakuan P3 yaitu sebesar 12,06 mMol. Penggunaan kulit pisang dalam ransum berbahan rumput gajah dan daun kelor dengan tambahan tepung jahe merah 0,2% pada nilai pH masih dalam kisaran 7,0. Disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi pakan kulit pisang, daun kelor dan penambahan tepung jahe merah pada semua perlakuan belum dapat mempengaruhi kadar NH3 dan nilai pH.